Connect with us

HUKRIM

Diduga Dianiaya Keluarga Pasien Covid-19 : Perawat RSGM Ambarawa Terluka

Published

on

KopiPagi | UNGARAN : SM, seorang perawat di RSGM Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah, diduga dianiaya oleh anggota keluarga pasien positif Covid-19, yang sedang dirawat di ruang Perawatan Anyelir pada Jumat (23/07/2021).

Informasi yang berhasil dihimpun koranpagionline.com di RSGM Ambarawa menyebutkan, bahwa kasus penganiayaan itu berawal saat ada seorang pasien positif Covid-19 yang bernama NHI (37) warga Pringapus, Kab Semarang meninggal dunia. Dari sini, pihak rumah sakit menghubungi keluarga pasien. Lalu datang REV dan NUR yang keduanya merupakan anggota keluarga dari pasien NHI.

REV dan NUR yang tiba di RSGM itu ingin melihat kondisi terakhir kakaknya yaitu NHI. Namun, oleh petugas keamanan dilarang mendekat dan masuk. Kemudian, REV meminta tolong ke petugas lainnya untuk difotokan kondisi kakaknya NHI yang berada di ruang perawatan. Usai difotokan kakaknya itu, REV kaget melihat kakaknya lagi NUR sedang bersitegang dengan petugas keamanan RSGM.

Ruang Anyelir, lokasi dimana muncul keributan antara keluarga pasien dengan tenaga kesehatan. (Foto Heru Santoso)

Bahkan, NUR yang sudah emosi lalu mengatakan kepada perawat “Fotokno, piro-piro tak bayar” (Tolong difotokan, berapapun tak bayar). Mendengar ucapan itu, petugas keamanan ribut dengan NUR. Petugas keamanan membalas ucapan itu dengan kalimat “Lha maksudmu, piye…?”. Bukan hanya ucapan saja, namun keduanya sempat adu badan. Para perawat langsung berteriak histeris hingga banyak perawat maupun yang mendengar teriakan itu menghampirinya.

“Saat itu, NUR terlihat sudah memegang gunting yang didapat dri meja perawat. Karena sudah emosi, NUR langsung menancapkannya di meja perawat. Saat itu, sejumlah warga berhasil memegangi pelaku dan berusaha mematahkan gunting tersebut. Namun, gunting itu patah dan mengenai jari manis dan kelingking hingga mengalami luka dan berdarah,” kata beberapa perawat yang minta namanya tidak disebutkan ketika menemui koranpagionline.com di RSGM Ambarawa, di RSGM Ambarawa, Jumat (23/07/2021).

Abdul Wahid, Wakil Sekretaris PPNI Jawa Tengah menyatakan, bahwa masalah ini tidak bisa dibiarkan saja. Jika perlu harus segera dilaporkan secara resmi ke kepolisian. Hal ini agar membuat efek jera kepada keluarga pasien atau yang lainnya.

“Yang jelas, kami sangat menyayangkan terjadinya keributan ini. Apalagi hingga ada perawat yang mengalami luka di jari-jari tangan sebelah kiri. Harapannya, kasus ini tetap di pross sesuai hukum yang berlaku dan jangan sampai berhenti di tegah jalan, ” tandas Abdul Wahid.

Sementara itu, Kapolsek Ambarawa AKP Komang Karisma menyatakan, bahwa pihaknya menunggu pihak manajemen RSGM melaporkan secara resmi kasus tersebut. Selain, untuk penyelidikan terhadap yang diduga sebagai pelakunya juga belum selesai.

“Yang jelas, kami masih menunggu manajemen RSGM Ambarawa, apakah akan melaporkan secara resmi ke Polsek Ambarawa ataukah tidak, ” tandasnya. ***

Pewarta : Heru Santoso. 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *