Connect with us

JAGAT

Vietnam Jatuhkan Hukuman Mati kepada Taipan Real Estate Truong My Lan

Published

on

Taipan Real Estaste Truong My Lan, Wanita Pengusaha Terkaya di dunia, Divonis Hukuman Mati oleh Pengadilan di Kota Ho Chi Minh Vietnam, karena Terbuktu Bersalah Atas Kasus Penipuan senilai 12.5 Miliar Dollar AS.  
HANOI | KopiPagi : Pengadilan di Kota Ho Chi Minh Vietnam, menjatuhkan hukuman mati terhadap Taipan Real Estate, Truong My Lan (67), yang dinyatakan terbukti bersalah atas kasus penipuan keuangan terbesar yang terjadi selama  ini di Negara Vietnam dengan nilai sebesar $12,5 Miliar AS.
Persidangan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam Selatan, yang digelar pada hari Kamis (11/04/2024) dihadiri pengusaha wanita Truong My Lan. Taipan real estat itu dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah atas penipuan keuangan senilai lebih dari $12 miliar AS. Media pemerintah Vietnam Net menyatakan bahwa penipuan yang dilakukan Truong My Lan ini adalah yang terbesar yang pernah terjadi selama ini di Vietnam.
Truong My Lan (67) adalah pimpinan perusahaan real estate Van Thinh Phat. Ia secara resmi didakwa melakukan penipuan sebesar 12 Miliar Dollar AS (hampir 3% dari PDB Negara Vietnam tahun 2022).
Seperti diketahui, Truong My Lan atau yang akrab disapa Lan, secara ilegal mengendalikan Saigon Joint Stock Commercial Bank antara tahun 2012 dan 2022 dan mengizinkan 2.500 pinjaman yang mengakibatkan kerugian sebesar $27 miliar pada bank tersebut. Demikian disampaikan media pemerintah VnExpress. Pengadilan memintanya untuk memberi kompensasi kepada bank sebesar $26,9 juta.
Tindakannya “tidak hanya melanggar hak pengelolaan properti individu dan organisasi tetapi juga mendorong SCB (Saigon Joint Stock Commercial Bank) ke dalam kendali khusus; mengikis kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Partai dan Negara,” VnExpress mengutip putusan tersebut.
Keponakannya, Truong Hue Van, kepala eksekutif Van Thinh Phat, juga dijatuhi hukuman 17 tahun penjara karena membantu bibinya, dan suami Lan, Eric Chu Nap-kee, yang berasal dari Hong Kong, dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.
Menurut media pemerintah Tien Phong. Lan dan keluarganya mendirikan perusahaan Van Thing Phat pada tahun 1992 setelah Vietnam melepaskan perekonomian negaranya dan memilih pendekatan yang lebih berorientasi pasar dan terbuka bagi orang asing. Dia mulai membantu ibunya, seorang pengusaha Tiongkok, menjual kosmetik di pasar tertua di Kota Ho Chi Minh,
Van Thinh Phat akan tumbuh menjadi salah satu perusahaan real estate terkaya di Vietnam, dengan proyek-proyek yang meliputi bangunan tempat tinggal mewah, perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan. Hal ini menjadikannya pemain kunci dalam industri keuangan negara. Dia mengatur penggabungan bank SCB yang terkepung dengan dua pemberi pinjaman lainnya pada tahun 2011 melalui koordinasi dengan Bank Sentral Vietnam.
Pengadilan memutuskan bahwa dia menggunakan pendekatan ini untuk memanfaatkan uang tunai SCB. Dia secara tidak langsung memiliki saham lebih dari 90% bank tersebut, namun tuduhan tersebut dia bantah. Begitu halnya Dia menyetujui ribuan pinjaman kepada “perusahaan hantu”. Namun pinjaman ini kemudian dikembalikan kepadanya. Demikian menurut dokumen pemerintah yang dilaporkan media pemerintah VnExpress mengutip pernyataan pengadilan.
“Dia kemudian menyuap pejabat untuk menutupi jejaknya,” tambahnya.
Pejabat yang terlibat dalam kasus Truong My Lan, semuanya diseret ke meja peradilan. Seperti  halnya, mantan pejabat Bank Sentral Do Thi Nhan juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada hari Kamis (11/04/2024) karena menerima suap sebesar $5,2 juta.
Penangkapan Lan Bikin Geger
Seperti diketahui, penangkapan terhadap Truong My Lan dilakukan pada bulan Oktober 2022 yang sempat bikin geger warga masyarakat di seluruh penjuru Negara Vietnam. Penangkapan Lan merupakan salah satu penangkapan paling besar dan menggemparkan selama dalam upaya pemeberantasan korupsi yang sedang digencarkan di Vietnam sejak tahun 2022.
Perlu diketahui, apa yang disebut kampanye “Tungku Berkobar” telah menyentuh eselon tertinggi politik Vietnam. Bahkan, mantan Presiden Vo Van Thruong mengundurkan diri pada bulan Maret setelah terlibat dalam kampanye tersebut.
Persidangan Lan memang mengejutkan semua pihak di negara tersebut. Para analis mengatakan besarnya penipuan ini menimbulkan pertanyaan apakah bank atau badan usaha lain juga melakukan kesalahan yang sama, sehingga melemahkan prospek perekonomian Vietnam dan membuat investor asing gelisah pada saat Vietnam berusaha memposisikan dirinya sebagai rumah ideal bagi badan usaha yang mencoba mengubah pasokan mereka.
Media pemerintah menyampaikan bahwa sektor real estat di Vietnam sangat terpukul setelah dibongkarnya “Gurita Tipikor” (Tindak pidana korupsi) Lan dan tindak pidana lainnya. Diperkirakan 1.300 perusahaan properti menarik diri dari pasar pada tahun 2023.
Untuk menarik minat masyarakat di sector properti, pihak pengembang telah menawarkan diskon besar-besaran dan emas sebagai hadiah untuk menarik pembeli. Kendatipun harga sewa untuk properti serba guna yang dikenal di Asia Tenggara sebagai Ruko diturunkan sepertiganya, kenyataannya Ruko-ruko di pusat Kota Ho Chi Minh (HCM), masih banyak yang kosong.
Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Nguyen Phu Trong, politisi terkemuka Vietnam, mengatakan bahwa perjuangan antikorupsi di negaranya akan terus berlanjut dalam jangka panjang. *AP/AFP/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 Koran Pagi Online - koranpagionline.com