Connect with us

RAGAM

Memprihatinkan : Panti Asuhan Darma Bakti Yayasan Berkah Butuh Perhatian

Published

on

SALATIGA | KopiPagi : Menjadi pengasuh panti asuhan tiu adalah sebuah pelayanan yang penuh dengan perjuangan, dan kalimat tersebut telah ‘melekat’ pada sosok Ibu Yayuk (62) perempuan asal Kota Semarang yang sejak tahun 1990 sampai sekarang mengasuh anak-anak Panti Asuhan ‘Darma Bakti’ Yayasan Berkah di Jalan Ki Penjawi No 1 Sidorejo, Kota Salatiga.

“Yang jelas, menjadi ibunya 17 anak di panti asuhan ini penuh dengan perjuangan dan entah sampai kapan perjuangan saya ini akan menuai hasil yang maksimal. Pasalnya, sejak tahun 1990 sampai sekarang ini (April 2022) dari pihak yayasan tidak pernah memberi apapun. Karena, apakah masih ada yayasannya atau tidak, juga saya tidak tahu dan tidak jelas,” ujar Ibu Yayuk membuka cerita kepada koranpagionline.com, belum lama ini.

Perempuan asal Semarang ini mengaku jika untuk mencukupi atau memenuhi kebutuhan sebanyak 17 anak, harus berjualan atau membuka warung makan dan anak-anak lah yang membantunya. Masalahnya, jika dikatakan dip anti asuhan ini kekurangan memang sangat betul dan jika sama sekali tidak ada yang memperhatikan itu tidak benar.

“Kalaupun harus memulangkan anak-anak kepada orangtua atau keluarganya, terus terang saya tidak tega. Anak-anak dip anti ini adalah dari keluarga golongan tidak mampu. Dan rata-rata berasal dari Pekalongan yang sekarang masih menempuh pendidikan dari SMP hingga SMA/SMK di Kota Salatiga. 17 anak ini adalah aset saya dan suami, mereka semua sudah seperti anak kandung saya dan mereka semua juga sadar jika hidup di panti ini harus bisa “nrimo” dan penuh perjuangan,” tutur Ibu Yayuk, dengan kata terbata-bata sambil meneteskan air mata.

Diakuinya, selama ini bahwa untuk dapat makan dalam sehari sebanyak tiga kali itu adalah anugerah. Namun, pihaknya tetap yakin dan percaya bahwa Tuhan pastiakan memelihara kami semua di panti asuhan ini. Dengan penuh doa dan selalu bersyukur meski serba kekurangan, ternyata ada juga ‘bantuan’ yang datang.

“Bantuan ke panti asuhan ini diantaranya datang dari instansi/lembaga/ kantor yang berada di wilayah Kecamatan Sidorejo. Mereka, para pegawai rata-rata mau membeli makan di warung yang kami buka. Bukan itu saja, jika instansi/lembaga/kantor tersebut ada kegiatan atau acara, pasti ingat akan panti asuhan ini. Disinilah, kami merasa tidak sendirian dan selalu saja datang ‘penolong’ dan ini sebagai anugerah bagi kami semua disini,” urainya lebih lanjut.

Ditanyakan, apakah dari pihak Dinas Sosial Kota Salatiga selama ini tidak memperhatikan ?, Ibu Yayuk dengan terurai air matanya, sangat sulit untuk mengeluarkan kata-kata jawabannya. Sambil mengusap air mata, dengan kalimat terpotong-potong mengaku jika Dinas Sosial Kota Salatiga pernah mendatangi panti asuhan ini. Dan, satu kalimat yang membuatnya tercengang dan sangat kaget adalah jika pihak yayasan tidak pernah memberikan laporannya.

“Benar sekali apa yang dikatakan Dinas Sosial itu, bahwa pihak atau pengurus  yayasan sama sekali tidak pernah laporan. Karena, saya sendiri juga sampai sekarang ini tidak tahu, apakah pengurusnya masih ada atau tidak. Namun, dengan penuh pejuangan yang kami lakukan bersama anak-anak, masih saja ada saudara-saudara yang peduli. Entah itu dari keluarga, lembaga/ organisasi, relawan atau yang lain. Mereka dengan iklas membantu memberikan barang kebutuhan pokok ataupun makanan dan minuman kepada kami. Hanya satu kata yang dapat saya sampaikan, terima kasih…dan terima kasih,” jelasnya.

Ibu Yayuk diakhir perbincangannya dengan koranpagionline.com juga menyebutkan jika rumah yang ditempati untuk Panti Asuhan ‘Darma Bakti’ Yayasan Berkah ini adalah milik warga negara Amerika Serikat (AS). Sampai sekarang ini, kondisi bangunan rumah sudah banyak usia tua. Belum lama ini, plafonnya ambrol maupun kerusakan-kerusaan yang lain. Hal ini, tentunya menjadikan tambahan beban selaku pengasuh yang juga ‘orangtua’ dari 17 anak ini.

Butuh Perhatian dan Bantuan

Sementara itu, Ketua DPC Geram (Gerakan Rakyat Anti Madat) Kota Salatiga Ohan Hia menyatakan, bahwa setelah melihat secara langsung kondisi panti asuhan ini, hanya bisa mengatakan sangat prihatin. Pasalnya, “penuh perjuangan” seperti kata Ibu Yayuk itu adalah benar-benar terjadi di panti asuhan ini. Intinya, tidak perlu melihat panti asuhan itu milik siapa, namun siapapun yang peduli dapat memberikan bantuan apapun kepada panti asuhan ini.

“Kami hanya bisa mengatakan sangat prihatin dan bantuan yang kami berikan juga tidak maksimal. Namun, kami tidak akan berhenti dalam memberikan bantuan kepada Panti Asuhan ‘Darma Bakti’ Yayasan Berkah ini. Selain itu, kami juga sudah membuka diri menawarkan untuk membantu memberikan pelatihan/ketrampilan kepada anak-anak di panti ini. Harapannya, anak-anak akan tambah bekal jika nantinya meninggalkan panti asuhan ini,” jelas Ohan Hia didampingi Wakil Ketua BW Heru Santoso dan Kasat Resnarkoba Polres Salatiga Iptu Wikan S, disela menyerahkan bantuan kepada panti asuhan, usai kegiatan pembagian takjil, belum lama ini.

Harapan lainnya, hendaknya masyarakat Salatiga ataupun ‘dermawan’ di Salatiga ini dapat ikut peduli akan anak-anak yang berada di panti asuhan ini. Selain itu, Pemkot Salatiga ataupun lembaga/organisasi/ instansi/ perusahaan khususnya di Kota Salatiga dapat sedikit banyak ikut meringankan beban mereka dengan memberikan perhatiannya. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *