Connect with us

KANDIDAT

HM. Haris Dua Periode Jabat Wakil Walikota, Kota Salatiga Banyak Perubahan

Published

on

KopiPagi SALATIGA : Dua periode telah menjabat Wakil Walikota Salatiga sejak periode 2011-2016 dan 2017-2022, H Muh Haris SS MSi mengakui banyak hal yang telah dilaksanakan bersama Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM maupun bersama masyarakat Salatiga, bahkan hingga kini Kota Salatiga telah mengalami banyak perubahan dari segala lini.

H Muh Haris SS MSi, Wakil Walikota Salatiga.

“Banyak hal yang telah dilaksanakan itu, tetap mengacu pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Yang awalnya sudah membuat tiga prioritas pembangunan. Ketiga prioritas itu adalah pendidikan, kesehatan serta UMKM. Dan ketiga prioritas ini boleh saya katakan berhasil dan tentunya semua itu tidak lepas dari adanya dukungan dan peran serta aktif masyarakat Salatiga,” ujar H Muh Haris kepada koranpagionline.com, di rumah dinas Wakil Walikota Jalan Imam Bonjol No 67 Salatiga, Rabu (19/08/2020).

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bahwa pada periode pertama 2011-2016 hasilnya sudah nampak atau kelihatan. Misalkan saja, khususnya angka kemiskinan di Kota Salatiga ini berada di angka 4,73 dan ini merupakan angka paling kecil di Provinsi Jawa Tengah bahkan secara nasional. Selanjutnya, secara berturut-turut, Kota Salatiga berhasil memperoleh penghargaan “Kota Toleran” tingkat nasional pada tahun 2017, 2018 dan 2019.

“Berhasil menurunkan angka kemiskinan maupun memperoleh penghargaan Kota Toleran itu, sangat membanggakan masyarakat secara luas. Semua itu tidak lepas dari komitmen seluruh elemen yang ada di Salatiga. Bahkan, peran serta masyarakat sangat mendukung penurunan angka kemiskinan maupun raihan Kota Toleran tersebut,” ujarnya.

Selanjutnya, pada periode kedua pada 2017-2022,  tiga prioritas tersebut tetap terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk Bidang Pendidikan, targetnya masyarakat akan menjadi “Wasis” dan tercerahkan. Bidang Kesehatan, masyarakat menjadi sehat dan tentunya  menjadi “Waras” maka dengan waras atau sehat itu dapat bekerja dan berkehidupan. Lalu, Bidang UMKM, karena Kota Salatiga menyadari jika tidak memiliki lahan yang luas untuk membangun kawasan industri namun dapat menjadikan masyarakat itu “Wareg” atau kenyang. Dengan tercapainya ketiga prioritas tersebut, maka dapat menjadi pijakan dalam membangun wajah kota.

“Wajah kota yang telah dibangun maupun sedang dibangun, diantaranya pembangunan ‘trotoar’. Trotoar yang dibangun ini bukan hanya untuk para pejalan kaki, namun kedepan dapat menjadi sarana pendestrian. Yang tentunya dapat menjadikan untuk rekreasi keluarga maupun peningkatan perekonomian masyarakat,” kata lelaki yang dilahirkan di Pacitan, 6 Februari 1966.

Lebih lanjut suami dari Hj Ida Nurul Farida ini, bahwa di Kota Salatiga juga sedang getolnya membangun taman perkotaan. Pasalnya, taman ini nantinya dapat dijadikan sebagai destinasi wisata baru di Kota Salatiga. Taman yang sudah jelas terlihat dan difungsikan diantaranya Alun-Alun Pancasila, Taman Kota, Taman Kecandran, Taman Sidomukti serta Taman Tingkir.

Kemudian, yang sedang direncanakan diantaranya akan dibangun ‘bumi perkemahan’ di wilayah Kecamatan Argomulyo. Bahkan, sedang direncanakan untuk membangun kawasan kuliner Salatiga. Kawasan ini, targetnya akan menjadikan masyarakat dapat menikmati sajian kuliner khas Salatiga maupun yang lain dengan nyaman dan rileks. Langkahnya ini akan menggandeng para pegiat kuliner.

“Khusus untuk taman-taman yang dibangun itu, intinya akan dijadikan pula sebagai wahana edukasi bagi para sekolah, selain menjadi tempat alternatif rekreasi keluarga. Dalam jangka panjang, telah direncanakan dan disiapkan lahan untuk pembangunan perkantoran terpadu Pemkot Salatiga di daerah Jalur Lingkar Selatan (JLS) Salatiga,” terangnya.

Disamping itu semua, masyarakat Salatiga sangat berharap bahwa Kota Salatiga itu dapat menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali serta dikunjungi. Dengan adanya dua perguruan tinggi yang besar, yaitu Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), tentunya membawa keberkahan tersendiri bagi pemerintah maupun masyarakat.

Salah satunya membawa dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat. Hal ini dapat terjadi dengan banyaknya mahasiswa luar kota yang datang yang kost, sehingga akan memunculkan tempat-tempat kost dan dampaknya dapat diterima masyarakat. Begitu juga, akan memunculkan tempat-tempat bisnis baru dikawasan kedua kampus tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat di Salatiga.

“Yang jelas, ke depan Kota Salatiga itu benar-benar dapat menjadi kota yang nyaman dikunjungi maupun ditinggali. Tentunya, untuk menjadikan nyaman tersebut, peran serta aktif masyarakat maupun stake holder lainnya sangat diharapkan demi nyamannya Kota Salatiga,” tandasnya. Kop.

Pewarta : Heru Santoso

Editor    : Mastete Martha

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *