Connect with us

REGIONAL

The Hok Hiong : Kok, Hanya Lintasan Lodoyong yang Ditutup, Kenapa …..?

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Proses untuk membuka penutup jalan berupa palang besi baja yang sengaja dipasang di dua sisi pada jalan umum perlintasan KA Wisata Ambarawa-Tuntang (tepatnya di belakang Koramil 09/Ambarawa) berlangsung alot, bahkan Forkopimcam Ambarawa didampingi anggota DPRD Kab Semarang The Hok Hiong harus menunggu berjam-jam kedatangan petugas PT KAI di lokasi pembongkaran penutup jalan.

Untuk menghadirkan petugas PT KAI diantaranya Kepala Depo KA Wisata Ambarawa di lokasi penutupan akses jalan itu, Forkopimcam Ambarawa merasa diputar-putarkan alias dilempar sana-sini. Ketika Kepala Depo KA Wisata Ambarawa ditelpon, dijawabnya tidak ada di kantor. Selain itu, dijawab juga sedang perjalanan pulang dan alasan yang lain.

“Saya juga kaget mendapat laporan warga kalau jalan perlintasan KA Wisata di belakang Koramil Ambarawa ditutup dengan dipasang palang besi baja secara permanen. Lalu, saya cek langsung ternyata benar. Ini benar-benar arogan pihak PT KAI, tanpa ada koordinasi terlebih dulu langsung menutup akses jalan perlintasan ini,” terang Camat Ambarawa Suharnoto kepada koranpagionline.com, di lokasi penutupan akses jalan di daerah Lodoyong, Ambarawa, Senin (23/05/2022).

Melihat tanda-tanda tidak adanya petugas PT KAI yang akan datang di lokasi penutupan akses jalan, The Hok Hiong (anggota DPRD Kab Semarang) yang berada di lokasi, langsung mengajak perwakilan warga mendatangi Depo KA Wisata Ambarawa untuk menemui Kepala Depo. Ternyata, sampai di Depo KA Wisata hanya ditemui seorang petugas keamanan. Oleh petugas keamanan itu, dikatakan jika semuanya sudah pulang.

The Hok Hiong dan Camat Ambarawa Suharnoto saat menunggu pejabat PT KAI di Depo Lokomotif Ambarawa. (foto Heru Santoso).

Bahkan, politisi ‘’gaek’ PDI Perjuangan asal Kranggan, Kec Ambarawa ini sempat berang dengan “dilempar-lemparkannya” dengan kalimat banyak alasan yang dilontarkan petugas keamanan. Akhirnya, setelah kurang lebih 30 menit menunggu di Depo KA Wisata tidak menuai hasil untuk bertemu dengan Kapala Depo, dilanjutkan kembali ke lokasi jalan yang ditutup. Sesampainya di lokasi jalan yang ditutup, warga yang datang semakin banyak bahkan bukan hanya dari Lodoyong saja.

“Harusnya jangan bertindak arogan seperti ini. Ini jalan umum dan jika dikatakan berada di lahan atau lintasan sebidang, mengapa hanya satu akses yang ditutup. Kenapa tidak ditutup semuanya saja, yaitu di jalan perlintasan depan Depo KA Wisata, perlintasan Tambakboyo, dan perlintasan Lodoyong ini. Apalagi, pihak PT KAI tidak juga berkoordinasi dengan pemerintahan setempat yaitu Kecamatan Ambarawa. Sekali lagi, saya katakan PT KAI arogan. Yang aneh lagi, mengapa PT KAI tidak menugaskan personilnya untuk berjaga di perlintasan saat KA Wisata beroperasional,” tandas The Hok Hiong.

Siap Tugaskan Personil

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Disshub) Kabupaten Semarang Tri Martono menandaskan, bahwa setelah palang besi baja penutup akses jalan perlintasan di Lodoyong dibuka warga, pihaknya siap untuk menugaskan personilnya untuk berjaga di pelintasan KA Wisata Ambarawa-Tuntang. Hal ini diungkapkan kepada Kepala Depo KA Wisata Ambarawa melalui sambungan telepon.

“Tiap Sabtu dan Minggu, saat KA Wisata beroperasi, kami akan siapkan petugas untuk berjaga di pelintasan tanpa pintu ini. Kalau sejak tadi, PT KAI mau berkoordinasi maka tidak sampai membuat warga Lodoyong marah seperti ini. Paling tidak, permasalahan ini dipecahkan bersama dan dicari solusi yang terbaik serta tidak saling dirugikan,” kata Tri Martono.

Siap Demo

Sedangkan, Ketua Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustofa menegaskan, apabila palang penutup jalan itu tidak segera dibuka kembali, maka pihaknya sudah siap menurunkan seluruh angkutan umum (Isuzu Prona) untuk menggelar demo. Menuntut PT KAI membuka palang besi baja penutup akses jalan ini.

 “Kalau memang, Senin (23/05/2022) sore ini, PT KAI tidak membuka palang besi penutup jalan maka kami akan mengerahkan seluruh Isuzu Prona jurusan Ambarawa-Ungaran dan Ambarawa-Salatiga untuk melakukan demo ke PT KAI di Depo Ambarawa,” kata Hadi Mustofa.

Informasi yang dihimpun koranpagionline.com di lokasi penutupan akses jalan di Lodoyong itu, usai menutup dengan memasang palang besi baja ukuran besar itu, para petugas KAI Depo Ambarawa langsung pergi. Warga menilainya, PT KAI tutup mata dan tidak mempertimbangkan untung-ruginya melakukan penutupan tersebut.

“Untungnya saja, warga masih sabar dan tidak bertindak anarkis. Namun, jika PT KAI tetap tidak mengijinkan palang besi penutup itu dibuka, kemarahan warga pasti akan memuncak. Bukan hanya warga Lodoyong saja, tetapi bisa meluas masyarakat Ambarawa. Apakah seperti ini yang diharapkan PT KAI. Yang jelas, rakyat bersatu pasti tidak akan terkalahkan. Rakyat benar, sikap arogan harus kita lawan,” tandas sejumlah warga dengan nada tinggi.

Akhirnya, kurang lebih pukul 17.00 WIB, penutup akses jalan perlintasan dari besi baja besar dan tebal yang sengaja dipasang di dua sisi jalan itu berhasil dirobohkan paksa warga. Dengan mendapat pengawasan dari Forkopimcam Ambarawa, anggota DPRD Kab Semarang The Hok Hiong, serta tokoh masyarakat Lodoyong.

Warga yang bergotong royong berhasil merobohkan atau mencabut dua palang besi baja penutup akses jalan tersebut, tanpa ada komando langsung berteriak dan bersorak kegirangan. Hingga dua palang besi baja berhasil dirobohkan atau dicabut, sama sekali tidak ada petugas dari PT KAI yang datang di lokasi.

Hadir bersama warga Lodoyong tersebut Camat Ambarawa Suharnoto, Kapolsek Ambarawa AKP Wigiyadi, Danramil 09/Ambarawa Kapten Sofyan Amirudin, dan Lurah Lodoyong Istanto. Selain itu, The Hok Hiong (anggota DPRD Kab Semarang asal Ambarawa dari PDI Perjuangan), Djundan Setiawan (tokoh masyarakat Lodoyong), serta para relawan dan komunitas di Ambarawa yang dikomandani Relawan Kemanusiaan Ambarawa (RKA). ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *