KopiPagi SALATIGA : Masyarakat Salatiga kembali dikagetkan dengan adanya seorang pejabat di Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, diduga pejabat tersebut tertular pada saat acara serah terima jabatan (sertijab) pejabat Pemkot Salatiga, belum lama ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah SKM MKes mengatakan, bahwa langkah dari DKK sekarang ini langsung melakukan tracing terhadap kontak erat pasien tersebut. Selain itu, riwayat penularan pejabat yang positif Covid-19 diketahui saat ada acara serah terima jabatan. Pasalnya, usai sertijab berlangsung dilanjutkan dengan acara makan-makan bahkan melakukan refreshing ke daerah Kopeng dan Bandunga.
“Untuk riwayat penularan pejabat Pemkot Salatiga yang positif Covid-10, diketahui saat acara sertijab pejabat Pemkot Salatiga. Kemudian, dilanjut dengan acara makan-makan dan refreshing ke wisata Kopeng dan Bandungan di Kabupaten Semarang,” kata Siti Zuraidah kepada wartawan, Kamis (17/09/2020).
Ditambahkan, pihak DKK kemudian langsung melakukan tracing kepada kontak erat yang pernah berhubungan dengan pasien atau pejabat tersebut dan ini sebagai langkah antisipasi penularan selanjutnya. Siti menambahkan, bahwa Kamis (17/09/2020) ini, di Kota Salatiga terjadi penambahan sebanyak enam pasien yang positif Covid-19. Yaitu, pasien 201 perempuan usia 51 tahun dan pasien 206 perempuan usia 41 tahun. Lalu, pasien 204 dan pasien 205 yang merupakan kontak erat pasien 182.
“Sedangkan ada pasien yang suspek yang telah melakukan kontak erat dengan pasien sebelumnya serta satu pasien dinyatakan sembuh. Pihaknya berharap pasien yang sedang isolasi mandiri dan menunggu hasil swab dan kontak erat, tetap menjalankan instruksi dari tenaga kesehatan dan patuh pada protokol kesehatan. Diantaranya, tetap harus pakai masker, tidur sendirian, dan untuk kamar mandi harus terpisah dengan anggota keluarga yang lain,” katanya.
Sementara itu, Walikota Salatiga Yuliyanto mengatakan, hendaknya masyarakat tanpa terkecuali tetap patuh akan protokol kesehatan. Intinya, tidak ada pilihan selain tetap melindungi diri dengan protokol kesehatan. ***
Pewarta : Heru Santoso
