TANGERANG | KopiPagi : Sekolah Penggerak yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan program merdeka belajar, yang memberikan keleluasaan kepada guru untuk menggunakan kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah berbasis proyek sebagai kurikulum sekolah penggerak.
SMP Negeri 28, yang berlokasi di Jalan Raden Fatah Rt. 001/ 01, Peninggilan Utara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten adalah salah satu sekolah yang terpilih sebagai sekolah penggerak setelah kepala sekolahnya lulus dalam mengikuti seleksi sekolah penggerak..
Kurikulum sekolah penggerak merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2013. Terdapat beberapa perubahan dalam kurikulum ini antara lain kurikulum sekolah penggerak mengembangkan karakter atau ingin mewujudkan profil pelajar Pancasila yaitu beriman bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan beraklaq mulia, bernalar kritis, kreatif, mandiri, berbhineka global, dan gotong royong.
Di samping pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum ini berbasis data dan reflektif yang menjadikan peserta didik sebagai subyek pembelajaran. Assesment yang dilakukan guru meliputi assesmen formatip dan sumatif dengan nilai tunggal yang merupakan gabungan anatara pengetahuan, sikap, dan keterampilan.Perubahan itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari konsep pendidikan yang memerdekakan yang diilhami dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Kepala Sekolah SMP Negeri 28 saat di temui koranpagi.com (03/03/2023) mengaku bersyukur dan bangga atas di tunjuknya SMP Negeri 28 sebagai Sekolah Penggerak. “Terus berupaya meningkatkan performa pendidik untuk menghasilkan peserta didik yang unggul dalam akademik dan non akademik sehingga dapat mendongkrak kwalitas dan mutu pendidikan melalui program sekolah penggerak” pungkas Saronih di ruang kerjanya.*Kop.
Pewarta : Muslim
