Connect with us

RAGAM

Pasar Hewan ‘Pon’ Ambarawa Masih Tutup : Pedagang Sapi Tetap Berdatangan

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Pasar Hewan Ambarawa yang lebih dikenal dengan “Pasar Pon” hingga hari ini – Jumat (27/05/2022) masih ditutup, hal ini sesuai dengan surat edaran Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang yang menutup seluruh seluruh pasar hewan, penutupan itu berlaku sejak 22 Mei 2022 hingga 6 Juni 2022 mendatang.

Pantauan koranpagionline.com di Pasar Hewan “Pon” Ambarawa, meski masih ditutup namun tetap ada beberapa pedagang hewan baik kambing dan sapi yang berdatangan di pasar yang berada di seberang Makam Cina ‘Ngebong’ Ambarawa ini. Para pedagang hewan sapi yang mengaku tidak tahu ada penutupan itu, sempat kaget dan bengong. Pasalnya, mereka hanya lima hari sekali berjualan hewan sapi dan kambing di Pasar Pon ini.

Sudarto Maksum (59) pedagang sapi asal Ampel, Kabupaten Boyolali mengatakan, bahwa dirinya tahunya Pasar Hewan ‘Pon’ Ambarawa ini hanya tutup pada minggu kemarin saja. Karena, saat pasaran Pon minggu lalu, dirinya juga tercengang tidak dapat berjualan hewan sapi yang sudah dibawa ke Pasar Pon Ambarawa ini.

“Saya tahunya, hanya tutup sekali pasaran Pon minggu kemarin. Ternyata, penutupannya sampai 6 Juni 2022 mendatang. Yha, nasib kalau begini ini. Namun, kekecewaannya ini dapat terobati. Karena, ada pembeli dari Bedono, Kec Jambu, Kab Semarang yang mau membeli sapi yang dibawanya. Awalnya, tawar menawar sempat a lot, namun akhirnya terjadi transaksi dan saya lakukan di pinggir jalan raya depan pasar. Empat ekor sapi yang saya bawa, akhirnya dibeli orang Bedono 3 ekor dan orang Kalirejo Ungaran 1 ekor,” terang Sudarto.

Ditambahkan, biasanya Sudarto tiap pasaran Pon ini membawa sapi untuk dijual antara 4 ekor – 10 ekor. tujuh ekor sapi dewasa dan 3ekor masih pedhet (anak sapi). Namun, pada parasan Pon sekarang ini hanya membawa 4 ekor dan laku semuanya. Enam ekor lagi masih di kandang di rumah karena sudah ada membeli dan siap untuk diambil.

Lain halnya dengan yang diungkapkan Pariyadi (63) asal Sumowono, Kabupaten Semarang. Messki sudah mengetahui pasar hewan di Kab Semarang tetapi nekat membawa 3 ekor sapi untuk dijual di Pasar Pon Ambarawa ini. Namun, hingga pukul 13.00 WIB, tidak ada pembeli yang menanyakan atau bahkan membeli sapi yang dibawanya.

“Dua pasaran Pon (minggu lalu dan sekarang), saya benar-benar apes. Pasalnya, dengan harapan sapi yang dibawanya terjual atau terbeli oleh konsumen namun justru tidak laku. Akhirnya, tiga ekor sapi dewasa yang dibawanya itu, harus dibawa kembali pulang. Saya sudah empat jam di kawasan Pasar Pon Ambarawa ini. Ternyata, sama sekali tidak ada pembeli atau konsumen yang menawarnya bahkan membelinya. Jika dibilang rugi yha rugi, bagi saya hal semacam ini tidak menjadikan permasalahan. Karena saya punya keyakinan, pada pasaran Pon mendatang pasti akan laku terjual,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa penutupan seluruh Pasar Hewan  di Kabupaten Semarang, karena sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hean ternak sapi. Pasar hewan di Kabupaten Semarang yang ditutup adalah Pasar Hewan ‘Pon’ Ambarawa, Bringin, Kembangsari, Suruh, Kaliwungu, Sumowono, dan Babadan. Selain itu, telah ditemukannya sebanyak 10 ekor sapi yang terjangkit PMK, salah satunya ditemukan saat akan dijual di Pasar Hewan ‘Pon’ Ambarawa, belum lama ini. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *