Connect with us

PENDIDIKAN & BUDAYA

Orangtua/Wali & Peserta Didik Baru SMKN 1 Bawen Akhirnya Pesan Seragam

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Ratusan peserta didik baru Kelas X SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang akhirnya dapat melakukan pengukuran seragam sekolah pada Senin – Selasa (20-21/09/2021) di SMK Negeri 1 Bawen, pemesanan dan pengukuran seragam sekolah tersebut sebenarnya telah dilakukan beberapa minggu lalu namun dipermasalahkan salah seorang orangtua peserta didik baru yang akhirnya diputuskan untuk ditunda.

Ketua Panitia Pengadaan Seragam Sekolah, Slamet Partono menyatakan, bahwa setelah buntut ditundanya proses pemesanan dan pengukuran seragam sekolah peserta didik baru Kelas X SMKN 1 Bawen itu akhirnya para orangtua mendesak agar pemesanan dan pengukuran seragam sekolah dapat dilanjutkan. Dari desakan maupun masukan para orangtua/wali tersebut akhirnya diputuskan untuk tetap melanjutkan proses pemesanan dan pengukuran seragam sekolah itu. Dan pada Senin – Selasa (20-21/09/2021) dilaksanakan kegiatan tersebut di Ruang 36,37, dan 38 SMKN 1 Bawen.

“Setelah sempat terhenti beberapa waktu karena adanya protes dari salah seorang orangtua peserta didik baru terkait dengan pemesanan dan pengukuran seragam sekolah itu, akhirnya pada Senin dan Selasa (20-21/09/2021), prosesnya kita lanjutkan. Dan dalam proses tersebut, para orangtua beserta anak didik menyambut baik dengan hadir melakukan pemesanan dan pengukuran seragam sekolah. Begitu juga, salah seorang orangtua yang melakukan protes juga hadir beserta anaknya melakukan pemesanan dan pengukuran namun tidak seluruhnya memesan. Hal ini, tetap kita layani,” kata Slamet Partono didampingi Ketua Paguyuban Orangtua/Wali Peserta Didik Baru SMKN 1 Bawen BW Heru Santoso kepada koranpagionline.com, kemarin.

Ditambahkan, bahwa untuk permasalahan pemesanan dan pengukuran seragam sekolah peserta didik baru ini, pihak sekolah sama sekali tidak terlibat didalamnya. Semua proses tersebut murni ditangani langsung Paguyuban Orangtua/Wali peserta didik baru. Kemudian, Komite Sekolah beserta Paguyuban Orangtua/Wali membentuk Panitia Pengadaan Seragam Sekolah. Bahkan, jika ada yang mengatakan pemesanan seragam sekolah ini wajib dilakukan serta wajib pula dibayar lunas, hal itu adalah tidak benar.

“Untuk pemesanan seragam sekolah peserta didik baru di SMKN 1 Bawen ini sifatnya tidak wajib, tetapi karena kemauan dan desakan para orangtua agar anaknya dapat memakai seragam sekolah serta seragam sekolah itu adalah sebagai wujud identitas anak bersekolah di suatu sekolah maka dengan berbagai pertimbangan akhirnya proses ini kita lanjutkan. Dan para orangtua pun menyambut antusias akan pengadaan seragam sekolah ini,” katanya.

Kapolsek Bawen Iptu Solekhan melihat sepatu hitam seragam sekolah. (Foto Heru Santoso)

Pemesanan seragam sekolah ini bersifat sukarela dan tidak memaksa maupun tidak diwajibkan. Bahkan, beberapa orangtua pun dengan terbuka ada yang ingin membeli sendiri beberapa item dan tidak semua membeli di sekolah, hal itu tetap diijinkan atau

dipersilahkan. Selain itu, untuk mpembayarannya pun tidak ada yang mewajibkan harus lunas. Orangtua peserta didik baru yang tidak/kurang mampu dan tidak dapat membayar secara tunai/lunas tetap diperbolehkan dan anak didik tetap dilakukan pengukuran.

Untuk yang tidak membayar lunas, panitia membuka pintu pembayaran dapat diangsur sesuai dengan kemampuan orangtua peserta didik baru. Bahkan, jika benar-benar dari keluarga tidak mampu dan hasil survey panitia secara langsung di rumahnya menyatakan benar tidak mampu maka akan diberikan keringanan pembayaran ataupun dapat juga digratiskan. Namun, hal itu tetao dilakukan survey langsung atau ‘home visit’ di rumahnya.

90 Persen Ortu/Wali Pesan Seragam

Sementara itu, Ketua Komite SMK Negeri 1 Bawen Supriyadi menambahkan, setelah berhenti beberapa saat proses pengadaan seragam ini, akhirnya dilaksanakan jajak pendapat. Hasilnya, sebagian besar orangtua peserta didik baru tetap mendesak untuk proses pengadaan seragam sekolah dilanjutkan karena memang itu adalah wajib bagi anak didik baru untuk mendapatkan seragam sekolah. Selain itu, peserta didik baru ataupun orangtua/wali juga dibebaskan untuk menentukan jenis apa yang dipesan jika memang tidak memesan seluruhnya. Serta, untuk pembayarannya juga tidak harus lunas. Dari sini, para orangtua peserta didik baru pun akhirnya menerima penjelasan ini dan menyambut dengan baik.

“Dari jumlah seluruh peserta didik baru Kelas X SMK Negeri 1 Bawen sebanyak 756 siswa, 90 persen menerima dan menggunakan waktu selama dua hari itu untuk melakukan pemesanan dan pengukuran seragam. Bahkan, panitia juga masih memberikan waktu jika memang ada yang belum hadir melakukan pemesanan dan pengukuran masih akan dilayani. Perlu diingat, dalam pengadaan seragam sekolah ini paguyuban orang tua/wali peserta didik mempunyai strategi atau langkah dengan memberikan subsidi silang bagi orang tua/wali peserta didik baru yang benar-benar tidak mampu,” terang Supriyadi didampingi panitia yang lain Bagus dan Ruwanto, disela pengukuran seragam sekolah.

Layani Pesanan Beberapa Item

Sedangkan Ketua Paguyuban Orangtua/Wali Peserta Didik Baru SMKN 1 Bawen BW Heru Santoso menambahkan, bahwa ada sebanyak 13 item dalam pengadaan seragam peserta didik baru itu. Diantaranya seragam OSIS, seragam Pramuka, kaos olahraga, kaos LDK, warepark jurusan, jas almamater, jas laborat. Serta sepatu, topi, ikat pinggang, dasi dan lainnya. Untuk harganya ditetapkan untuk putra sebesar Rp 1.981.000 dan putri Rp 1.931.000. dari 13 item tersebut, orangtua/wali peserta didik baru tidak wajib memesan semuanya. Bahkan, ada beberapa orangtua/wali yang memesan hanya beberapa item dan tetap diperbolehkan.

“Dari sebanyak 13 item pada pengadaan seragam sekolah itu, tidak wajib untuk dipesan semuanya. Ada beberapa orangtua/wali yang hanya memesan beberapa item kita perbolehkan, alasan mereka ada yang akan membeli sendiri diluar, ada yang memakai milik kakaknya yang masih bagus, dan sebagainya. Dan ini kita persilakan. Bahkan, beberapa orangtua/wali dan peserta didik baru yang hadir memesan dan melakukan pengukuran seragam sekolah tanpa membayar pun juga kita layani. Untuk peserta didik baru yang belum memesan dan melakukan pengukuran masih akan kita layani pada Sabtu (25/09/2021) mendatang,” tandas Heru.

Dalam kegiatan selama dua hari itu, dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan, panitia melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Bawen untuk ikut memantau dan mengawasi jalannya proses pengadaan seragam tersebut. Serta, Kapolsek Bawen Iptu Solkhan dan beberapa anggota ikut memantau langsung jalannya pemesanan dan pengukuran seragam peserta didik baru SMKN 1 Bawen. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *