Connect with us

HUKRIM

Korban Mutilasi Orangnya Sopan & Pendiam : Sebelum Kejadian Sempat Cekcok

Published

on

UNGARAN | KopiPagi :  Kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Kholidatunnimah (24) warga Cipunar RT 01 RW 02, Kec Balapulang, Kab Tegal yang dilakukan pacarnya Imam Sobari (32) yang juga tetangga korban di Tegal, boleh dikatakan berbuntut. Hal ini terkait dengan tempat kos korban di Jalan Soekarno Hatta, Bergas.

Pantauan koranpagionline.com di tempat kos korban, ada sejumlah penghuni kos setelah kasus pembunuhan dan mutilasi ini mencuat mengajukan keluar dan pindah tempat kos. Mereka yang pindah kos, rata-rata mengaku takut jika harus tetap tinggal di tempat kos Pak Wanto ini. Untuk tempat pembunuhan berada di Kamar Np 18 rumah kos Pak Wanto, yang sejak beberapa bulan dihuni korban dan pelaku pembunuhan yang sekarang sudah mendekam di tahanan Polres Semarang.

“Setahu kami, korban menyewa kamar No 18 untuk kos itu sudah berjalan kurang lebih dua bulan. Selama kos disini, tidak menunjukkan ada permasalahan karena komunikasi dengan teman kos beberapa diantaranya juga baik. Korban orangnya juga sopan, ramah dan pendiam. Saat mendengar ada kabar penemuan potongan tubuh manusia itu, kami disini masih biasa saja. Namun, tidak mengira jika ternyata korban pembunuhan itu sama-sama menghuni kos di Pak Wanto ini dan kagetnya kami lokasi pembunuhan dan mutilasi juga di kamar kos korban,” terang WN dan UR, keduanya tetangga korban di tempat kos kepada koranpagionline.com, Rabu (27/07/2022).

Sementara itu, penghuni kos yang lain juga mengungkapkan jika sebelum mengetahui korban tewas karena dibunuh lalu tubuhnya dimutilasi, pada malam sebelumnya sempat ada cekcok/ribut-ribut dari dalam kamar korban. Namun, dengan siap cekcoknya penghuni kos disini tidak mengetahuinya. Setelah itu, tidak terlihat di tempat kos.

“Sebelumnya pada malam hari penghuni kos pada mendengar ada cekcok dari dalam kamar korban. Namun, kita semua tidak ada yang tahu cekcok dengan siapa. Setelah itu, kembali tenang. Dan beberapa sebelumnya juga, korban pernah cerita ke teman lain di kos ini, jika akan pindah tempat kos di daerah Samban. Ternyata, tidak nampaknya korban di kos ini, sudah tewas karena dibunuh pacarnya,” ujar MB, YT, dan KL ketiganya penghuni kos tempat korban dibunuh.

Setelah mencuat kabar dan banyak pemberitaan terkait pembunuhan dan mutilasi terhadap korban yang dilakukan di Kamar No 18 tempat kos Pak Wanto ini, ada beberapa penghuni yang dengan cepat-cepat pamitan pindah kos. Rata-rata pada takut jika harus tetap kos di Pak Wanto ini.

“Sejak muncul berita pembunuhan dan mutilasi terhadap Kholidatunnimah yang dibunuh di kamar kos ini, ada beberapa penghuni pamitan keluar kos. Mereka ini pindah tempat kos dan alasannya takut. Korban dan pacarnya (Imam Sobari/pembunuh korban), di tempat kos ini tinggal dalam satu kamar yaitu di kamar No 18. Mereka selama ini juga nampak akur dan korban itu orangnya sopan dan pendiam. Tetapi, informasi dari penghuni kos yang lain, sempat terjadi cekcok di dalam kamar korban. Itu sebelum kejadian,” tandas penjaga kos yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa warga sekitar, yang tidak jauh dari tempat kos korban mengaku kaget mendengar dan membaca berita pembunuhan dan mutilasi tersebut. Bahkan, diantara mereka ada yang kenal dengan korban dan mengaku heran akan terjadinya pembunuhan dan mutilasi itu.

“Saya mendengar jika korban tewas dibunuh oleh pacarnya itu seperti tidak percaya. Apalagi, tubuh korban juga dipotong-potong dan dibuang beberapa tempat. Namun, setelah ditunjukkan beritanya oleh anak saya, baru kaget. Kok tega-teganya menjadi pacar malah membunuhnya, apalagi sampai memotong-motong tubuh pacarnya itu. Itu sama saja lelaki biadab dan harus dihukum berat,” pungkas YM dan BV. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *