JANTHO | KopiPagi : Mahkamah Agung (MA) akhirnya mengabulkan Kasasi Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Besar dalam perkara pembunuhan berencana atas nama terpidana Feriadi, dkk.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Aceh Besar, Basril G SH MH, kemarin, menyebutkan bahwa
sebelumnya JPU pada Kejati Aceh Besar telah menuntut Feriadi, Muhammad Yahya, Tarmizi alias Abu Midi, Darwis, Zardan, dan Nazar “secara bersama-sama melakukan pembunuhan berencana” melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Azwir Basyah “menganjurkan orang lain supaya melakukan pembunuhan berencana” melanggar pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP.
Namun Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jantho dalam Putusannya Nomor Nomor : 145/Pid.B/2022/PNJth, 150/Pid.B/2022/PNJth, 149/Pid.B/2022/PNJth, 147/Pid.B/2022/PNJth tanggal 06 Maret 2023 menyatakan terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penganiayaan berencana yang mengakibatkan kematian secara bersama-sama” melanggar Pasal 353 ayat (3) Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan pidana penjara untuk Feriadi selama 9 Tahun, Muhammad Yahya selama 9 Tahun, Tarmizi 9 Tahun, Darwis 8 Tahun, Zardan 8 Tahun, dan Nazar 7 tahun.
Sedangkan terhadap Azwir Basyah Pengadilan Negeri Jantho 146/Pid.B/2022/PN Jth membebaskan Azwir Basyah dari seluruh dakwaan Penuntut Umum dan mengeluarkannya dari tahanan.
Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jantho, JPU mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Aceh, namun Pengadilan Tinggi Aceh dalam putusannya nomor 114/PID/2023/PT BNA, 118/PID/2023/PT BNA, 117/PID/2023/PT BNA dan 115/PID/2023/PT BNA tanggal 24 Mei 2023 pada pokoknya tetap menguatkan putusan Pengadilan negeri jantho.
Sementara untuk Azwir Basyah, JPU mengajukan kasasi dikarenakan putusan bebas.
Terhadap putusan Banding tersebut, JPU mengajukan kasasi pada tanggal 29 Mei 2023.
Kemudian Mahkamah Agung RI melalui putusannya Nomor : 1042 K/Pid/2023, Nomor : 1045 K/Pid/2023, Nomor 1043 K/Pid/2023 tanggal 23 September 2023, dan Nomor : 1019 K/Pid/2023 tanggal 23 Agustus 2023 yang pada pokoknya menyatakan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara bersama-sama melakukan pembunuhan berencana” melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum dengan pidana masing-masing terhadap Feriadi selama 20 tahun, Zardan selama 15 tahun, Tarmizi selama 18 tahun, Darwis selama 15 tahun dan Muhammad Yahya selama 15 Tahun.
Kemudian JPU telah melakukan Eksekusi terhadap Feriadi dan Zardan di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh (Lambaro) pada tanggal 02 Oktober 2023, terhadap Tarmizi di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh (Lambaro), Darwis di Lembaga Permasyarakatan Lhoknga pada tanggal 29 September 2023, dan Muhammad Yahya di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh (Lambaro) tanggal 22 September 2023.
Sedangkan untuk Nazar belum dilakukan Eksekusi dikarenakan adanya kesalahan (redaksional) terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung dan hal tersebut telah diberitahukan oleh Pihak Mahkamah Agung melalui surat resmi ke Kejari Aceh Besar.
Namun, pada pokoknya sesuai dengan tuntutan Penuntut Umum. Bahwa terhadap Azwir Basyah Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor : 736K/Pid/2023, Azwir Basyah terbukti melakukan tindak pidana menganjurkan orang lain supaya melakukan pembunuhan berencana melanggar pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP dengan pidana penjara selama 20 tahun sesuai dengan tuntutan Penuntut Umum.
Namun, dikarenakan putusan Pengadilan Negeri Jantho bebas, Azwir Basyah dibebaskan dari tahanan dan pada saat akan melakukan Eksekusi kepada Azwir Basyah, yang bersangkutan tidak berada di tempat tinggalnya, dan terhadap Terpidana Azwir Basyah telah menjadi buronan berdasarkan surat Nomor : B-2443/l.1.27.3/Eoh.3/08/2023 tanggal 29 Agustus 2023.
Terhadap Terpidana Azwir Basyah diminta untuk dapat menyerahkan diri ke Kantor Kejaksaan Negeri Aceh Besar serta kepada masyarakat dapat membantu dengan menginformasikan keberadaan buronan yang bersangkutan apabila mengetahuinya.
“Cepat atau lambat dan di manapun bersembunyi, kejaksaan pasti dapat menangkap buronan. Jadi menyerahlah,” kata Basril. *Kop.