Connect with us

BIVEST

Agus Bayu : Lepas Kerja dari THM & Perempuan, Kini Buka Kedai Makan Miracle

Published

on

KopiPagi | SALATIGA : Hidup dengan bergelimang uang dan harta tidak selamanya menjadikan kehidupan keluarganya tenang, kalimat itulah yang menjadi “dasar” Agus Bayu (43) untuk berani melepaskan pekerjaannya dan memutuskan berhenti total, kini lelaki dengan empat anak ini beralih menekuni usaha kuliner dengan membuka warung makan di rumahnya Perumahan Tingkir Indah Blok E No 50 RT 01 RW 08, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Dikatakan bergelimang uang, Agus Bayu aluas Uuk ini telah beberapa tahun lamanya bergulat dengan pekerjaan di dunia gemerlap malam atau tempat hi9buran malam (THM) di Bandungan, Kabupaten Semarang. Bahkan, lelaki bertato di tangan kirinya yang saat itu dikenal dengan ‘Papinya PK Bandungan’ sempat pula mengarungi sebagai mucikari. Namun, apa yang telah dijalaninya itu, membuat kehidupannya tidak merasa tenang dan nyaman.

Akhirnya, hanya dari anaknya yang merasa malu saat ditanya guru sekolahnya, pekerjaan ayahnya apa? Dan sang anak hanya terdiam saat itu dan pulang ke rumah bercerita panjang lebar kepada dirinya. Akhirnya, dari pada anak-anak yang menerima efeknya, memutuskan untuk berhenti total dari pekerjaan gemerlapnya dunia hiburan malam.

“Jujur saja yang membuat saya memutuskan lepas dari pekerjaan yang selalu bersinggungan dengan dunia malam dan perempuan ini, karena anak saya merasa malu saat ditanya guru di sekolahnya terkait dengan pekerjaan orangtua apa. Karena temannya saat ditanya menjawab jika orangtuanya sebagai polisi, tentara, tukang batu atau pekerjaan yang lain. Tidak mungkin, anak saya menjawab jika bapaknya sebagai mucikari,” terang Uuk kepada koranpagionline.com, di rumahnya.

Menurutnya, bahwa pekerjaan utama saat itu diantaranya antar jemput LC atau pemandu karaoke (PK). Awalnya, keluarga nya menolak jika dirinya bekerja di dunia hiburan malam. Namun, karena harus memenuhi kebutuhan keluarganya akhirnya ‘nyambi’ bekerja menjadi tenaga antar jemput LC/PK. Dari sini, dirinya dapat tenang di rumahnya beserta sanak saudaraya. Terlebih kumpul lagi dengan anak-anak serta istri.

Agus Bayu alias Uuk sambil membuatkan pesanan pembeli tetap melayani wartawan yang maau wawancara. (Foto Heru Santoso).

Kerja di dunia hiburan malam saat itu memang dengan mudahnya mendapatkan uang. Lain dengan yang sekarang telah ditekuni yaitu membuka kedai makan di rumahnya yang diberi nama “Kedai Miracle” yang artinya ada “keajaiban”.

Dari kedai ini, Uuk mengaku bisa menikmati hidup meski awalnya banyak ejekan karena dulu dengan gampangnya bisa dibeli namun sekarang ini harus penuh pemikiran. Tetapi, dalam menjalani hidup ini prinsipnya “Hidup itu bukan dari perkataan orang….”.

Sekarang ini benar-benar nyaman dan tenang bersama istri dan empat anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sang istri juga bekerja di Pabrik Rokok di Jalan Hasanudin, Mangunsari, Salatiga.

 “Saya sekarang dengan usaha kuliner membuka kedai makan di rumahnya ini lebih tenang dan nyaman. Bahkan, masih kerja juga di Pabrik Arang di dekat Salatiga, namun saya tidak malu dan justru ini menjadi tantangannya,” ujar Uuk sambil melayani pembeli.

Kedai ‘Miracle’ ini menyajikan aneka menu, yaitu nasi goreng dan mie goreng/rebus. Dan, spesialis di kedai miliknya ini adalah Tempura, Petrik, Sukoi dan Bakso Tusuk. Bahkan, ada yang lebih dari menu itu yaitu Bakso Tampar karena bakso ini pedasnya “nendang” alias full pedas.

M Nur, salah seorang pembeli atau konsumen mengaku, jika dirinya telah menjadi langganan Kedai Miracle ini. Pasalnya, dengan warung makan atau kedai lainnya disini ada menu yang khas, yaitu Bakso Tampar. Meski pedas banget namun banyak pembeli yang sangat suka dan ini tidak ditemui di warung makan atau kedai yang lain.

“Kalau saya memang sudah langganan lama. Setelah pandemi Covid-19 muncul, sangat jarang datang di Kedai Miracle ini. Apalagi dengan adanya PPKM Darurat ini jarang menikmati menu Kedai Miracle. Namun, setelah mulai kembali buka, tetap saja datang ke Kedai Miracle dan pasti membeli Bakso Tampar,” tandasnya.  ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *