SALATIGA | KopiPagi : Warga Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga digegerkan dengan ditemukannya sosok lelaki yang tewas gantung diri di pohon yang berada di kebun sebelah Masjid Asy-Sarqowy, Pulutan pada Jumat (27/05/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.
Informasi yang dihimpun koranpagionline.com menyebutkan, bahwa lelaki yang nekat gantung diri di pohon Duku menggunakan tali dadung plastik warna putih di kebun milik warga Pulutan itu, diketahui bernama Sabar (61) warga Dusun Krajan RT 04 RW 01, Desa/Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Pertama kali yang mengetahui ada orang gantung diri adalah salah seorang warga yang akan menuju masjid untuk sholat Jumat.
Mengetahui ada orang gantung diri di pohon Duku itu, lalu memberitahukan kepada Kholid Ashari (43) yang juga Takmir Masjid Asy-Sarqowy Pulutan dan Mawardi (61) Ketua RW 02 Pulutan. Kemudian, kedua orang (saksi) tersebut melaporkannya ke POlsek Sidorejo Polres Salatiga. Sesaat kemudian, sejumlah petugas Polsek Sdorejo tiba di lokasi penemuan lelaki gantung diri dan langsung menghubungi Unit Reskrim dan Identifikasi Polres Salatiga dan Puskesmas Sidorejo Lor.
Selanjutnya, petugas Polsek Sidorejo dibantu warga sekitar langsung mengevakuasi korban dari tali gantungan. Korban yang ssudah lepas dari tali gantungan kemudian dilakukan pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan medis oleh Zulaikah (39) perawat dari Puskesmas Sidorejo Lor terhadap korban, tidak ditemuan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban diduga murni bunuh diri dengan cara gantung diri di salah satu pohon di kebun dekat masjid. Saat ditemukan dengan keadaan lidah korban menjulur keluar, anus kondisi bersih dari feces serta pada kemaluan korban keluar cairan sperma. Saat ditemukan, korban memakai kaos dobel warna putih motif garis hitam berkerah dan warna hitam. Memakai celana jeans dan sandal japit warna hitam. Serta membawa tas selempang berisi masker, KTP, dan kartu vaksin. Selanjutnya, korban langsung dibawa ke RSUD Salatiga untuk dilakukan visum,” ujar Kapolsek Sidorejo AKP Tri Widaryanto di lokasi penemuan. ***
Pewarta : Heru Santoso.
