Connect with us

REGIONAL

Usai Diremiskan Bupati : Jembatan KW 6 Kepuh Jembatan KW 6 Karawang Sudah Rusak

Published

on

KARAWANG | KopiPagi : Jembatan KW 6 Kepuh, kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat yang belum lama diresmikan sudah ada kerusakan. Padahal proyek pembangunan  jembatan itu  menghabiskan dana mencapai Rp.10 miliyar.  

Menurut Pengamat Pemerintah Kabupaten Karawang, Asep Agustian juga menyoroti terkait kerusakan Jembatan KW 6 Kepuh tersebut. Bagaimana tidak di usia bangunan yang belum menginjak satu bulan, jembatan yang merogoh kocek senilai Rp 10 milyar sudah mengalami kerusakan.

Kemudian, pria yang akrab disapa dengan panggilan Askun ini menilai kontraktor pembangunan Jembatan KW 6 Kepuh dinilai ceroboh. Diduga kontraktor tidak memperhatikan dari segi kualitas konstruksi itu sendiri.

“Setelah saya cek ke lokasi amblasnya tanah dibibir jalan jembatan KW 6 itu cukup parah dan mengkhawatirkan. Itu sangat berbahaya bagi masyarakat pengguna jalan. Saya tegaskan, itu jelas-jelas kontruksinya yang tidak benar alias tidak baik” ungkapnya, kepada wartawan saat dilokasi jembatan KW 6, Sabtu (15/01/2022).

Asep Agustian ketika menunjukkan bagian jembatan yang ambles. Foto – Ist.

Pelaksanaan pembangunan proyek Jembatan KW 6 Kepuh yang dinilai kurang berkualitas ini tentu menjadi tamparan Bupati Karawang dr Cellica Nurrachadiana. Soalnya baru beberapa waktu lalu, dirinya melaksanakan peresmian jembatan KW 6 itu bersama Sekda Karawang Acep Jamhuri dan Kadis PUPR Kabupaten Karawang, Dedi Ahdiat beserta para kepala dinas lainnya.

Untuk itu, Askun berharap, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karawang menindak tegas kepada pihak kontraktor Jembatan KW 6 Kepuh.

“Saya meminta kepada Dinas PUPR menindak tegas kepada kontraktor Jembatan KW 6 Kepuh itu. Konon katanya pelaksanaan Jembatan KW 6 itu, pemborong berkualitas dan spesialisasi di bidang jembatan, yang juga salah satu pemborong tingkat internasional, kok hasilnya begini,” tegasnya.

Menurut Asep, dalam kejadian ini jangan menyalahkan alam karena adanya musim hujan. Hal itu jelas kelalaian dari pihak kontraktor setelah dilihat langsung ke lokasi kejadian. Bahkan, dirinya juga menyebut bahwa pihak kontraktor Jembatan KW 6 Kepuh tidak profesional.

“Saya tegaskan kembali, pihak PUPR harus memanggil pihak kontraktor. Tentunya, kalau tidak ada kesepakatan terkait amblasnya tanah dan bergesernya tembok penahan itu, pihak APH harus turun tangan untuk memeriksa kontraktor tersebut. Karena untuk pembangunan Jembatan KW 6 ini, memakan anggaran yang tidak sedikit. Angka 10 miliar itu, angka yang fantastis” pungkasnya. ***

Pewarta : Erwin Sudarto.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *