Connect with us

HUKRIM

Polres Karawang Dalami Dugaan Video Suntik Vaksin Covid-19 Bodong

Published

on

KopiPagi | KARAWANG : Polres Karawang sedang mendalami atas dugaan terkait viralnya video yang seorang wanita diduga disuntik jarum kosong oleh tenaga kesehatan (Nakes) saat menjalani vaksinasi di Puskesmas Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Jawa Barat.. 

Kapolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra, pada saat di sela-sela acara kegiatan vaksinasi di Poponcol,  Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, mengatakan terkait viral video yang diduga suntikan vaksin bodong, pihaknya masih mendalami atas tayangan video tersebut. Selain itu anggotanya juga bergerak cepat langsung mendatangi lokasi tersebut, Rabu (13/07/2021).

“Ada 6 orang saksi yang kita periksa yakni 3 orang saksi dari pihak tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas, Vaksinator dan 3 saksi orang yang divaksin dan ini masih dalam  proses pendalaman,” ucap Kapolres.

Ia menambahkan, ini dari dua sisi, apakah ini benar atau hoax atau itu bagaimana, ini masih pendalaman.

“Kami telah menginventarisir siapa yang menyebarkan dan meng-upload dan perlu pembuktian apakah video viral itu vaksin ga terinjeksi atau tidak. Tentunya kita perlu bantuan para ahli, khususnya ahli vaksin Sinovak,” terang Kapolres.

Tetapi kita sekarang  fokusnya adalah mendalami sejauh mana Standar Operasinal (SOP) nya dan pihaknya masih melakukan pendalaman dan nanti hasilnya disampaikan lebih lanjut. ***

Sementara itu, Bupato Karawang dr. Cellica Nurrachadiana juga turun tangan langsung begitu dugaan video suntik vaksin Covid-19 bodong viral di media sosial. Cellica pun melakukan pengecekan secara langsung ke puskesmas serta menemui karyawati yang mengunggah video tersebut.

Menurut Cellica, telah terjadi sebuah kesalahpahaman dan pihaknya akan menyerahkan persoalan tersebut kepada aparat penegak hukum.

“Ada kesalahpahaman di sini, tapi saya tidak bisa mengatakan siapa yang salah dan siapa yang benar,” ungkapnya, Rabu (14/07/2021).

Cellica menegaskan apabila memang vaksinator terbukti bersalah, maka pihaknya akan menindak tegas dengan menjatuhkan sanksi administrasi. Sementara apabila karyawati yang bersalah karena mengunggah hal yang tidak benar, maka akan ada sanksi hukum yang menanti.

Lebih lanjut, Cellica memastikan bahwa saat memberikan vaksin Covid-19 vaksinator menggunakan jarum suntik baru. Akan tetapi, sebelum menyuntikkan vaksin, vaksinator tersebut memang tidak menunjukkan secara langsung kepada si karyawati.

Terkait insiden tersebut, Cellica menuturkan karyawati tersebut akan menjalani cek darah laboratorium. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan apakah vaksinator telah benar-benar menyuntikkan vaksin Covid-19 atau belum. ***

Pewarta : Erwin Sudarto.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *