Connect with us

REGIONAL

TKI Peduli : Salurkan Bansos Puluhan Juta Rupiah pada Orang Tidak Mampu

Published

on

KopiPagi | SALATIGA : Tidak kurang Rp 10 juta dana yang terkumpul dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada/bekerja di luar negeri untuk disumbangkan kepada warga atau masyarakat yang tidak mampu di Kota Salatiga dan sekitarnya, mereka yang menerima diantaranya tukang becak, pengemis, pengamen, pemungut sampah, fakir miskin maupun sopir angkutan umum pedesaan.

Koordinator Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) dari para TKI, Ardian Kurniawan Santoso menyatakan, bahwa dirinya dipercaya para TKI yang bekerja di luar negeri untuk menyalurkan dana bantuan yang mereka kumpulkan. Uang yang terkumpul tersebut sebesar Rp 10 juta lebih dari sebanyak 16 TKI. Mereka itu bekerja di Malaysia, Hongkong, Arab Saudi, Korea serta Taiwan.

Ardian Kurniawan Santoso, pegiat sosial saat menyiapkan dana bantuan untuk disalurkan kepada warga tidak mampu. (Foto IST).

“Mereka tergerak hatinya untuk ikut peduli ini setelah membaca berita maaupun melihat youtube di facebook (FB) dan IG saya, khususnya terkait dengan aksi sosial/berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Kemudian, beberapa diantranya langsung menghubungi saya dan menyatakan siap untuk menyumbangkan rejekinya untuk dapat disalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan. Bahkan, akhirnya terkumpul 16 orang TKI dari berbagai daerah asalnya di Indonesia yang semuanya bekerja di luar negeri,” cerita Ardian kepada koranpagionline.com, Sabtu (17/07/2021).

Mantan penghuni Rutan Salatiga ini menambahkan, bahwa setelah mereka komunikasi dengan dirinya lalu meminta no rekening miliknya untuk ditransferkan dana yang akan disalurkan kepada penerima. Dari 16 TKI itu, masing-masing memberikan bantuan atau sumbangan dananya tidak sama dan akhirnya terkumpul mencapai Rp 10 juta. Dari jumlah ini, kemudian dibagikan kepada ratusaan orang yang benar-benar membutuhkan di Kota Salatiga dan sekitarnya.

Keeenam belas TKI itu berasal dari Salatiga, Kabupaten Semarang, Nganjuk (Jawa Timur), Purwodadi (Grobogan), Banten, Batam, Riau maupun wilayah Sumatera. Mereka rata-rata mengaku sangat senang dengan ikut peduli kepada sesama melalui bantuan dirinya yang menyalurkannya ini. Bahkan, meski keluar dana, ternyata hampir sama pengakuannya yaitu tetap ingin dan ingat warga tempat asalnya yaitu Indonesia.

Penjual sapu keliling menunjukkaan amplop berisi uang yang diterimanya dari donatur. (Foto IST)

“Harapan mereka semua, meski hanya dapat memberikan bantuan sedikit jumlahnya namun kiranya dapat sedikit meringankan beban mereka yang benar-benar membutuhkan. Bahkan, mereka juga tidak menyebutkan kepada siapa dana bantuan harus disalurkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada saya. Lalu, saya bagikan kepada pengemis, tukang becak, sais dokar, sopir angkutan umum/angkutan pedesaan, pemungut sampah, tukang rongsok maupun penjual dagangan keliling. Setelah ini, saya akan langsung memberikan laporan pertanggungjawaban kepada para TKI yang sama sekali saya tidak kenal sebelumnya,” pungkas Ardian.

Beberapa penerima bantuan sosial ini mengaku kaget saat tahu-tahu dihentikan dan langsung disodori amplop warna putih dan harus diterimanya. Ternyata amplop tersebut berisi uang tunai dan dikatakan oleh yang memberikan bantuan ini dari para TKI yang kerja di luar negeri.

“Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya dengan memberikan bantuan sosial berupa uang tunai ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini yang semua serba sulit. Sekali lagi terima kasih dan kiranya para dermawan tersebut diberikan berkat yang melimpah dan kesehatan,” ujar Saronji (57) dan Ahmad Khamim (54) keduanya pengemudi becak dan pemungut sampah usai menerima bantuan. ***

 Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *