JAKARTA | KopiPagi : Seorang mahasiswa di Kota malang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Senin (23/05/2022) siang kemarin. Tersangka IA dituding terlibat dalam kegiatan mengumpulkan dana untuk membantu kegiatan terorisme, penyebaran informasi di media sosial dan terkait dengan jaringan JAD Lampung dalam rangka peledakan bom di kantor polisi.
Pendiri Negara Islam Indoneia (NII) Crisis Center Ken Setiawan memgapresiasi kinerja Tim Densus 88 yang telah melakukan preventif strike atau pencegahan keras sebelum pelaku melancarkan serangan bom ke kantor polisi.
Ken Setiawan.
Ken yakin, didalam upaya penegakan hukum, Densus mempunya prosedur yang matang, tidak asal tangkap, tapi minimal sudah mendapatkan dua alat bukti yang cukup sehingga jarang sekali dalam upaya penangkapan kepada para teroris lepas dari jeratan pasal tindak pidana terorisme.
Dari informasi yang diterima Ken, bahwa teroris IA mengelola media sosial dalam rangka menyebarkan materi-materi radikalisme yang mengarah dalam tindak pidana terorisme,” jelasnya.
Selain itu, tersangka IA juga terlibat komunikasi intens dengan seseorang berinisial MR, yakni tersangka teroris kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Lampung yang telah ditangkap awal 2022 lalu.
“Komunikasi intens itu dalam rangka merencanakan amaliyah bom bunuh diri dikantor polisi.
Aparat diminta meningkatkan kewaspadaan, apalagi jelang pilpres 2024 tensi politik di tingkat nasional akan naik, termasuk persoalan politik identitas, intoleransi dan radikalisme mengatasnamakan agama yang mengarah pada tindakan terorisme. *Kop.