Connect with us

NASIONAL

Muktamar NU ke 34 : Tetapkan 9 AHWA untuk Memilih Calon Rais AAM PBNU

Published

on

LAMPUNG | KopiPagi : Proses pemilihan sembilan orang ahlul halli wal aqdi (AHWA)  menjadi agenda lanjutan dari Sidang Pleno Muktamar NU ke-34. Susunan kiai sepuh yang tergabung dalam anggota AHWA dikabarkan sudah ditetapkan. Sembilan nama sudah terpilih dan selanjutnya akan menentukan pemilihan Rais Aam PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar NU ke-34.

Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU M Nuh mengatakan setelah terpilih Rois Aam, lalu dilanjutkan dengan penjaringan calon ketua umum PBNU. Nama-nama yang masuk bursa calon yang diusulkan masing-masing PC, PW, dan PCI kemudian ditentukan untuk maju setelah mendapat suara 99 suara.

“Setelah terkumpul 99 suara, lalu nama tersebut diusulkan dan dibahas Rois Aam yang telah terpilih,” kata M Nuh di sela-sela agenda pemilihan ketum PBNU gedumg GSG Unila, Kamis (23/12/2021) malam.

Sembilan anggota AHWA yang akan menetapkan Rois Aam PB NU masa khidmat 2021-2026.

  1. KH Mustofa Bisri
    2. KH Ma’ruf Amin
    3. KH Miftachul Akhyar
    4. TG Turmudzi
    5. KH Anwar Manshur
    6. KH Nurul Huda Jazuli
    7. KH Dimyati Rois
    8. KH Ali Akbar
    9. KH Zainal Abidin.

Tercatat KH Dimyati Rais berhasil mendapatkan suara tertinggi, yakni sebanyak (503) dukungan dari PCNU dan PWNU. Disusul KH Mustofa Bisri sebanyak (494), KH Ma’ruf Amin (458), KH Anwar Mansur (408), KH TG Turmudzi (403), KH Miftachul Akhyar (395), KH Nurul Huda Jazuli (384), KH Buya Ali Akbar Marbun (309) dan KH Zainal Abidin (272).

Jika merujuk pada Tata Tertib (Tatib) Muktamar NU, pemilihan Rais Aam PBNU disepakati menggunakan sistem AHWA. Dengan model tersebut, Rais Aam akan dipilih oleh 9 orang yang mendapat mandat PCNU dan PWNU menjadi AHWA.

Adapun menitikberatkan pada pendekatan musyawarah mufakat. Sedangkan penentuan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU dilakukan dengan cara pemilihan.

Para calon Ketua Uum Tanfidziyah PBNU akan memperebutkan dukungan dari pemilik suara, yakni PCNU, PCINU, PWNU, PBNU, dan badan otonom.

M Nuh mengatakan, pemilihan AHWA dilakukan dengan membagi dalam enam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 100 orang.

“Jadi satu kotak besar kita bagi 100 sehingga 3,5 jam itu kita arahkan jam 5 sudah rampung menghitungnya. Nanti jam 7 malam pada saat pleno kita paparkan hasilnya,” kata Nuh. *Otn/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *