Connect with us

HIBURAN

Kuda Lumping & Lengger Meriahkan Walimatul Khitan Bilal Angkasa

Published

on

KEBUMEN | KopiPagi : Walimatul khitan adalah perayaan atau pesta untuk anak laki-laki yang dikhitan sebagai bentuk rasa syukur atau penghibur agar tidak terlalu merasakan sakit. Biasanya, walimatul khitan disebut dengan pesta khitan atau sunatan.

Tradisi pelaksanaan walimatul khitan di Indonesia bermacam-macam. Ada yang mengkhatamkan Alquran kemudian makan bersama-sama, mengarak anak yang akan di khitan berkeliling kampung dengan pakaian yang bagus, dan mengadakan pengajian.

Sejatinya, pelaksanaan walimatul khitan tidak memiliki standar soal susunan acara. Hal yang terpenting adalah melaksanakan syukuran atas anaknya yang telah dikhitan, berbagi kebahagiaan dengan sesama Muslim, dan mendoakannya agar menjadi seorang Muslim yang selalu memegang teguh agamanya.

Adalah walimatul khitan yang digelar oleh pasangan Ahmad Sanjaya dan Tati, warga Desa Giritirto RT 01 RW 01 Kelurahan Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah kepada sang buah hatinya yang bernama Hanif Billal Angkasa.

Ahmad Sanjaya adalah salahsatu jurnalis Media Lapan6online.com mengatakan bahwa,”Walimatul khitan adalah tradisi turun temurun dalam keluarga kami. Alhamdulillah berkat dukungan dari keluarga besar saya Acara hari ini berjalan lancar dan sukses dengan ridho Allah SWT, dimana cuaca cukup cerah membuat suasana menjadi sejuk dan nyaman, tak lupa rasa terima kasih yang amat dalam kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir hari ini yang mana telah sudi kiranya meluangkan waktu serta melangkahkan kaki untuk memenuhi undangan kami dan kepada seluruh pemuda dan warga sekitar saya atas nama keluarga besar mengucapkan ribuan terima kasih,” ujarnya kepada awak media pada Rabu (25/04/2023).

Bahkan seluruh keluarga besar Ahmad Sanjaya dan perwakilan dari Group Media Lapan6Online.com pun berbaur dengan ratusan tamu undangan lainnya merasakan suka cita walimatul khitan ananda Hanif Billal Angkasa.

Kemeriahan acara ini makin terasa dengan iringan kuda lumping dan lengger, Seni kuda lumping suatu seni budaya yang banyak di gandrungi warga masyarakat Jawa umumnya, kuda lumping yang bermarkas di Dukuh Plipitan Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen.

Ahmad Sanjaya menambahkan, ”Atas nama keluarga besar saya juga memohon maaf, yang mana pada acara Walimatul Khitan Putra kami Hanif Billal Angkasa hari ini, mungkin terdapat beberapa kekurangan baik itu dalam hal makanan yang di sajikan maupun penyambutan kepada para tamu undangan sekalian dan saya juga memohon do’a untuk putra kami selain khitanan sunat rasul, Kepada seluruh Keluarga Besar Mbah Arjo Siswoyo dan Mbah Taryono, rekan-rekan kerja dari, Keluarga Besar Media Jaringan Lapan6Online.com (Koranpagionline.com, TeropongNews.com, Radarindonesianews.com, Perpek.com, inlink.id, Andoranews.com, Kabartoday.co.id, Kontributortoday.com, infokalbar.com,red), sahabat dan handai taulan lainnya saya mengucapkan terima kasih atas kehadirannya di Acara Walimatul Khitan Putra Saya Hanif Billal Angkasa hari ini,” tambahnya.

Bacaan Doa Walimatul Khitan
Berikut adalah bacaan doa walimatul khitan yang bisa diamalkan:

اَللهم وَفِّقْنَا ِلاجْتِلاَبِ الْفَضَائِلِ وَجَنِّبْنَا مِنْ اِقْتِرَاحِ الرَّذَائِلِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اَعْذَارَنَا وَسَلِّمْ اُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ مَخْتُوْنَنَا وَاقْضِ دُيُوْنَنَا وَبَلِّغْ اَمَالَنَا وَوَسِّعْ اَرْزَاقَنَا وَجُوْدِكَ يَاجَوَّادُ. اَللهم اِنَّا نَسْئَلُكَ السَّلاَمَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَى الْحُجَّاجِ وَالْغُزَاةِ وَالْمُسَافِرِيْنَ مِنْ اُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَجْمَعِيْنَ فِيْ بَرِّكَ وَبَحْرِكَ اِنَّكَ عَلى مَا تَشَاءُ قَدِيْرٌ يَا نِعْمَ الْمَوْلى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma waffiqnaa lijtilaabil fadhaail, wajannibnaa min iqtiraahir radzaail. Rabbanaa taqabbal minna a’dzaaranaa wa sallim umuuranaa wa shahhih makhtuunanaa waqdhi duyuunanaa wa balligh aamaalanaa wawassi’ arzaaqanaa wajuudika yaa jawwaad. Allahumma innaa nas alukas salaama wal’aafiyata ‘alainaa wa ‘alal hujjaaji walghuzaati walmusaafiriina min ummatin muhammadin shalallahu alaihi wa sallama ajma’iin, fii barrika wa bahrika innaka ‘alaa maa tasyaaa u qadiir, yaa ni’mal maulaa wa ni’mannashiir.

Artinya: ” Ya Allah, berilah kami pertolongan untuk memperoleh keutamaan-keutamaan, dan jauhkan kami dari melakukan hal-hal yang hina.

Ya Allah, terimalah khitan kami, selamatkanlah urusan-urusan kami, sembuhkanlah dari sakit (karena khitan) ini, bayarkanlah utang-utang kami, jadikanlah (kenyataan) cita-cita kami, lapangkanlah rezeki kami dengan kemurahan-Mu, wahai Zat yang Maha Memberi.

Ya Allah, semoga Engkau beri keselamatan kepada kami, kepada orang-orang yang beribadah haji, kepada orang-orang yang berperang (di jalan Allah), dan kepada para musafir, yaitu semua umat Muhammad saw yang ada di darat maupun di laut, sesungguhnya Engkau berkuasa terhadap apa yang Engkau kehendaki, wahai sebaik-baik majikan dan sebaik-baik penolong.

Maha Suci Allah, Tuhan yang memiliki kesucian dari segala sifat rendah yang mereka (orang kafir) lekatkan. Dan kesejahteraan bagi para utusan Allah, dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.”

Manfaat Khitan
Orang tua wajib mengkhitankan anak laki-lakinya. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa berkhitan merupakan penyempurna fitrah (kesucian) seorang Muslim. “Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku.” (H.R. Bukhari Muslim)

Khitan adalah memotong qulfah, yaitu kulit yang berada di ujung zakar (kemaluan laki-laki). Hal tersebut mengandung manfaat secara medis dan agama.

Secara agama, khitan akan memberikan dukungan kepada seorang Muslim untuk meningkatkan keimanan dan terhindar dari najis yang keluar dari zakar (yang tidak dikhitan). Sebab, zakar yang tidak dikhitan dapat menyimpan sisa-sisa air seni yang najis.

Sedangkan secara medis, Ahmad ibn Mahmud ad-Dib dalam buku Aqiqah menjelaskan manfaat khitan yang dikutip dari Hayatuna al-Jinsiyyah oleh Dr. Shabri al-Qabani .

Dengan memotong qulfah (bagian zakar yang dikhitan), seorang lelaki dapat selamat dari penyakit berlebihan lemak yang mengakibatkan seseorang menjadi merasa muak dan mual.

Mencegah kemungkinan terjadinya pembusukan pada bagian zakar (disebabkan banyaknya bakteri yang berkumpul di ujung zakar yang tidak dikhitan).

Apabila seorang bayi dikhitan, maka kita dapat menjauhkan dia dari terkena penyakit sering buang air kecil di malam hari.

Atas nama Media Group Jaringan Lapan6Online.com mengucapkan,” “Selamat ya nak Hanif Billal Angkasa akhirnya beranjak ke tahap baru. Semoga menjadi penyejuk hati orangtua, bermanfaat bagi orang banyak dan menjadi berkah di dunia dan akhirat. Aamiin.” *Irfan/Red.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *