KopiPagi SALATIGA : Pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang bakal digelar tahun 2024 mendatang, hendaknya para pemuda dapat berperan aktif, hal ini karena peran pemuda sebagai agen perubahan benar-benar diharapkan dalam pesta demokrasi tersebut. Demikian dikatakan Syaemuri, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga saat membuka diskusi “Kaum Muda Songsong Pemilukada Kota Salatiga”.
“Dalam Pilkada Kota Salatiga yang rencananya digelar tahun 2024 mendatang, hendaknya peran pemuda benar-benar dapat diwujudnyatakan dalam pesta demokrasi tersebut. Pasalnya, kehadiran kaum muda sebagai agen perubahan sangat diharapkan dalam memperbaiki proses demokrasi di Indonesia ke depan,” kata Syaemuri kepada koranpagionline.com, Jumat (16/10/2020).
Ditambahkan, kaum muda selama ini dinilai sangat apatis bahkan antipati terhadap proses politik khususnya penyelenggaraan Pemilu. Dari sini, harus ada metode khusus yang dapat menarik pemuda. Dalam diskusi tersebut hadir pembicara Bagas Aryanto SP (anggota DPRD Salatiga dari PDI Perjuangan) dan Umbu Rauta (akademisi/Dosen UKSW Salatiga). Sebagai pesertanya, perwakilan kader muda partai politik (parpol), organisasi kepemudaan, organisasi ekstra kampus, BEM, para kepala dinas yang jumlah keseluruhannya ada 50 peserta.
Ditambahkan, dalam tahun anggaran 2020, KPU Kota Salatiga harusnya menggelar pendidikan pemilih melalui program KPU Goes to Campus. Dengan cara mendatangi kampus -kampus di Salatiga ini. Namun, karena munculnya wabah Covid-19 akhirnya program tersebut disusun ulang yang lebih sederhana.
Sementera itu, Bagas Aryanto memaparkan materinya yang barkaitan dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) anggota DPRD Kota Salatiga yang merupakan hasil produk pemilihan umum legislatif (Pileg) tahun 2019. Dalam acara ini, harapannya para peserta dapat lebih paham akan peran dan tugas-tugas DPRD Salatiga.
“Kami berharap para peserta dapat lebih paham akan peran dan tugas-tugas DPRD Kota Salatiga. Selain itu, kami tegaskan bahwa peran besar kaum muda dalam proses pesta demokrasi dapat benar-benar memilih calon pemimpin yang berkualitas. Juga, dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa para pemuda itu juga tidak apatis dengan masalah politik,” jelas politikus PDI Perjuangan.
Sedangkan, Umbu Rauta memaparkan materi terkait dengan perkembangan regulasi dalam proses Pemilukada serentak tahun 2020 dan 2024 mendatang. Disebutkan pula bahwa peran kaum muda dalam demokrasi perspektif akademisi. Kaum muda ini merupakan pemegang estafet kepemimpinan dan dapat sejak dini dalam mempersiapkan peran sertanya dalam proses politik.
“Tidak dipungkiri jika kaum muda ini merupakan pemegang estafet kepemimpinan yang dari sejak dini mempersiapkan peran sertanya dalam proses politik,” tandas Dosen UKSW Salatiga. ***
Pewarta
Heru Santoso.
