Connect with us

REGIONAL

Ketua DPRD : Penanganan Covid-19 di Kab Semarang Masih Lemah

Published

on

KopiPagi UNGARAN : Hingga pertengahan bulan Nopember 2020 ini, jumlah kasus Covid-19 khususnya di Kabupaten Semarang sudah mencapai 1.900 kasus dan dari jumlah kasus itu, 89 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia dan sebanyak 250 orang lebih menjalani isolasi.

Bupati Semarang H Mundjirin menyatakan, bahwa melonjaknya kasus Covid-19 di kabupaten Semarang ini karena masih banyaknya masyarakat yang tidak percaya dengan adanya Covid-19 yang dapat menyebabkan kematian.  Bahkan, pihaknya melalui Satgas Covid-19 terus memberikan himbauan kepada masyarakat namun, sampai sekarang ini masih juga banyak yang lupa.

“Terpenting dalam mengantisipasi pencegahan, tetap patuh pada protokol kesehatan yaitu selalu memakai masker, tetap menjaga jarak serta  hindari kerumunan massa,” ujar Mundjirin.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menyatakan, bahwa pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Semarang ini, DPRD sudah memanggil Satgas Covid-19 sebanyak enam kali. Dan terkait dengan anggaran penanganan Covid-19 hingga kini tersisa Rp 31,9 Miliar. Dan, untuk perencanaan Satgas Covid-19 mendatang di akhir tahun 2020 masih ada dana senilai Rp 14 Miliar hingga Rp 17 Miliar.

“Hal ini, kami nilai belum nampak keseriusannya dalam penanganan Covid-19 khususnya di Kabupaten Semarang. Sedangkan, untuk isolasi mandiri  kebutuhan sehari-hari mereka juga belum dikaver dan masih saja mengandalkan Jogo Tonggo. Secara tegas, saya katakan dan akui bahwa penanganan Covid-19 di Kabupaten Semarang itu lemah. Ini harus diakui,” tandasnya.

Dari informasi yang dihimpun koranpagionline.com, beberapa minggu lalu sempat muncul belasan karyawan pabrik dan pegawai instansi pemerintah di Kabupaten Semarang ini yang positif Covid-19. Namun, hal itu justru tidak nampak penanganannya. Bahkan, sepertinya seolah-olah tidak diketahui. Bukan hanya itu, beberapa karyawan pabrik bahkan sudah jelas dinyatakan positif Covid-19, tetapi dari penelusuran koranpagionline.com di pabrik tersebut juga tidak ada penanganan khusus terhadap karyawan yang lain.

“Kami sangat menyayangkan penanganan dari pihak pabrik yang seolah-olah tidak tahu. Padahal, ada sejumlah karyawan yang benar-benar positif Covid-19. Karyawan lain juga tahu jika ada rekannya yang isolasi mandiri maupun positif Covid-19. Bukan itu saja, ada juga salah seorang karyawan yang menjalani swab test dalam dua hari berturut dua kali swab dan tetap dinyatakan positif Covid-19. Kami semua sangat berharap ada penanganan dari pihak pabrik ataupun Satgas Covid-19 Pemkab Semarang, namun setelah ditunggu-tunggu sama sekali tidak ada tindak lanjutnya,” tutur sejumlah karyawan yang minta namanya dan nama pabriknya tidak disebutkan. ***

Pewarta

Heru Santoso

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *