Connect with us

MARKAS

Ken Setiawan : Ini Tantangan, Ada ASN & TNI – Polri Terpapar Paham Radikalisme

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Ken Setiawan, pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center berharap pemerintah, khususnya aparat penegak hukum atau kepolisian, dapat terus meningkatkan kewaspadaan dengan upaya pencegahan dan memaksimalkan penindakan terhadap pelaku radikalisme dan terorisme.

Ilustrasi Penangkapan teroris, : Ist.

Hal tersebut disampaikan Ken menyusul terlihat semakin lemahnya pergerakan kelompok radikal di Indonesia. Padahal, besar kemungkinan yang akan terjadi ke depannya justru akan sebaliknya.

“Melihat pergerakan radikalisme akhir-akhir ini kelihatan agak menurun, termasuk berita tentang penangkapan terduga teroris, tapi bukan berarti secara semangat melemah. Justru kelompok radikal semakin ditekan maka akan semakin militan,” kata Ken Setiawan, di Jakarta.

Masyarakat harus ikut berperan dalam deteksi dini radikalisme. Menurutnya, yang dimaksud kelompok radikalisme di Indonesia adalah mereka yang anti-Pancasila, anti-NKRI, anti-kebinekaan dan menganut paham takfiri atau mengkafir-kafirkan orang yang di luar kelompoknya. Kelompok tersebut berkeinginan mengganti NKRI dengan negara Islam atau khilafah Islam.

Dirinya meyakini, paham radikalisme akan masuk ke dalam masyarakat atau golongan masyarakat yang rentan terpapar. Rentan terpapar yang dimaksud adalah mereka yang dekat dengan akses, mempunyai komunikasi, saluran media dan sebagainya.

Di sisi lain, paham radikalisme selalu mengalami pasang-surut, dan pandai mengikuti perkembangan, baik secara offline lewat pertemuan-pertemuan dan online yang massif di dunia maya dan terus bergerak aktif selama 24 jam.

Ilustrasi : AFP.

“Pada prinsipnya, paham ini selalu memanfaatkan kondisi nasional yang kritis. Mereka berusaha membuat narasi bahwa semua bencana terjadi kerena pemerintah zalim terhadap umat, mereka menyasar seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Ken

Bahkan, dirinya juga mengingatkan jika dalam dunia pendidikan tidak ada satu sekolah dan kampus yang imun atau kebal terhadap paham radikalisme dan terorisme. Semua memiliki potensi yang sama untuk terpapar.

“Betul-betul mereka masuk dalam berbagai lini. Bahkan, ASN dan aparat TNI atau Polri juga sudah banyak yang terpapar, Ini betul-betul tantangan,” tandas Ken dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke media ini. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *