Connect with us

REGIONAL

Kaum Ibu-ibu Pintu Pohan Meranti Minta Cafe di Perkampungan Ditutup

Published

on

KopiPagi Toba : Puluhan Ibu-ibu di Desa Meranti Utara, Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Sumatera Utara, meminta Cafe Malam yang beroperasi di lingkungan perkampungan agar dimusnahkan. Karena, wilayah ini masih memiliki budaya adat Toba.

Kaum Ibu-ibu minta agar Cafe Sungai Cantik, Aek Birong, cafe jalan Lurus dan Ruhap dihanguskan, dan sekaitan itu, judi Toto gelap (Togel) juga mainan jackspot agar segera ditutup.. Hal ini cukup meresahkan Ibu-ibu rumah tangga.

Demikian keresahan itu disampaikan N. Kristina Hutagsol, Op. Wani Simbolon, Manda Sinaga, M br Silaban, Op Joel Silalahi. Rabu (07/10/2020) di Desa Meranti Utara, pada Forum Komunikasi Dini Masyarakat (FKDM) Toba, Jhonny Sihombing didampingi sekretaris Oloan Sitorus dan anggota pengurus Forum.

“Penghuni Cafe ini wanita-wanita yang kurang terpuji dalam berpakaian. Kami khawatir bisa mempengaruhi anak-anak gadis di kampung. Kami mengkawatirkan nantinya ikut-ikutan atau terbawa pada pergaulan yang tidak baik,” ucap Op, Wayani Simbolon.

Pengurus FKDM Toba di bawah pimpinan Jhonny Sihombing saat menerima keluhan sang gaung Ibu – ibu di Desa Meranti Utara, kec, Pintu Pohan Meranti. Kab Toba. Foto : Julius P. Siahaan.

Menurut pengakuan kaum Ibu-ibu, café-café tersebut sebelumnya sudah ditutup. Tapi entah kenapa belakangan ini marak kembali. Bila malam tiba, wanita-wanita yang berpakain seronok itu mulai berdatangan dengan naik BCA alias kendaraan bermotor.

Salah satu rumah Sopo Parsaoran ada memiliki warung kedai tuak. Wanita-wanita malam minum itu menemani tamu ikut minum tuak sambil bernyanyi bersama hingga sangat mengganggu masyarakat sekitarnya.

Op. Joel Silalahi menandaskan, rumah nya memang berdekatan dengan Cafe tersebut. Pihak pemilik cafe sepertinya tidak hirau hingga beroperasi hingga pukul 03/00 dinihari. Keresahan itu bukan saja adanya café tetapi yang lebih menghancurkan dalam rumah tangga adalah judi Togel yang dijual bebas di perkampungan.

Ketua FKDM Toba Jhonny Sihombing saat menerima keluhan ibu-ibu itu menyampaikan, semua apa yang dikeluhkan pihaknya akan berupaya untuk mencari solusinya. Salah satunya jalan musyawarah dan apabila tidak ada titik temu tentu akan diserahkan pada aparat yang terkait,

Anggota FKDM Toba, Berliana Hutagaol setelah mendengar dari keluhan ibu-ibu, dia sangat setuju agar cafe yang mengganggu kehidupan masyarakat sekitarnya ditutup. Untuk menjaga agar tidak buka lagi maka masyarakat berharap pihak yang berwenang turun tangan. ***

Pewarta : Julius P. siahaan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *