Connect with us

REGIONAL

Jelang PTM, Bupati Gorontalo : Vaksinasi Pelajar dan Guru Selesai 2 Minggu

Published

on

KopiPagi | GORONTALO : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo melaksanakan Pencanangan Vaksin Bagi peserta Didik usia 12 tahun sampai dengan 17 tahun. Vaksinasi bagi pelajar dan guru tersebut ditargetkan selesai dalam waktu dua minggu. Demikian disampaikan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Rabu (26/08/2021).

Langkah yang ditempuh Pemkab Gorontalo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini dilakukan dalam rangka memantapkan proses menjelang rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk siswa SD dan SMP.

“Kita rencana membuka pembejaran tatap muka terbatas awal september sehingga peserta didik divaksin termasuk para tenaga pendidik atau guru di daerah ini,” kata Nelson, saat menghadiri Pencananangan Vaksinasi  Peserta Didik Tahap Awal di SMPN 1 Telaga Biru, Rabu (26/08/2021).

Pada kesempatan itu, Nelson meminta, orangtua siswa sebaiknya juga divaksin karena guru dan siswa sudah divaksin.

“Jika tiga komponen ini, guru, siswa dan orang tua telah tervaksin, maka rencana Pemerintah Daerah untuk membuka pembelajaran tatap muka bisa segera terwujud awal September nanti,” ujar Nelson.

Bupati mengatakan, pelaksanaan Vaksinasi bagi peserta didik ditargetkan selesai selama 2 minggu kedepan termasuk para guru dan orangtua.

“Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan melangsungkan sistem belajar tatap muka terbatas mulai 1 September 2021, namun dengan catatan, seluruh pelaku pendidikan sudah di vaksin atau minimal 70-80 persen termasuk guru dan orang tua.

Langkah vaksinasi bagi kalangan pendidikan nampak menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk menekan pengaruh besar efek pandemi Covid-19 dibidang pendidikan. Karenanya Nelson menegaskan sistem PTM terbatas juga akan didampingi dengan sistem pembelajaran secara daring (dalam jaringan).

“Sebab dampak Covid-19 sangat berpengaruh pada sektor pendidikan, maka pembelajaran tatap muka penting sambil juga dilakukan pembelajaran secara daring”, jelasnya.

Nelson menjelaskan, selama pandemi Covid-19, ternyata tak hanya pembelajaran di depan kelas terhenti, kondisi ini juga telah memicu banyak anak didik di Kabupaten Gorontalo putus sekolah. Disinyalir, kurang lebih 400 orang putus sekolah dan ada yang sudah menikah. Selain itu, murid yang duduk dibangku kelas 1 dan 2 SD didapati belum bisa membaca.

“Karena itu belajar membaca harus dilakukan secara tatap muka, untuk masa depan anak bangsa segera dilakukan tindakan dengan cara cara seperti ini,” tandas Nelson.

Langkah Bupati Gorontalo mencanangkan vaksinasi pelajar sekolah tersebut menyikapi pandemi Covid-19, yang sepanjang dua tahun ini berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Pendidikan menjadi sektor yang cukup terdampak. Para siswa diharuskan belajar secara daring dari rumah masing-masing, dan tidak boleh melakukan proses belajar di sekolah.

Dampaknya lebih jauh adalah anak-anak sekolah merasa bosan karena diharuskan belajar jauh atau secara online. Lembaga Pendidikan lainnya selain sekolah formal juga diharuskan menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh / online, yang kini biasa disebut School From Home (SFH).

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Zubair Pomalingo melaporkan, bahwa setelah pencanangan di awali hari ini, selanjutnya akan dilakukan disemua kecamatan, sehingga target 70 % sampai dgn 80 % bisa dicapai, sehingga PTM terbatas sudah akan direalisasikan di setiap sekolah baik wilayah kecamatan maupun desa sampai tingkat kabupaten. Otn/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *