Connect with us

PERISTIWA

Jatuh Saat Latihan : Atlet Paralayang Asal Banyubiru Meninggal Dunia  

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Yazid Khairil Azis (32) warga Dusun Muncul RT 01 RW 01, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, yang juga seorang atlet paralayang tewas akibat terjatuh saat berlatih terbang paralayang pada Jumat (01/04/2022) siang sekitar pukul 11.30 WIB, korban terjatuh di rumah seorang warga Andi Setiyawan, Dusun Babadan RT 01 RW 03, Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi saat lima atlet paralayang melakukan latihan terbang. Dari lima atlet itu, empat berhasil melakukan terbang dan seorang gagal terbang adalah korban hingga terjatuh dan menimpa rumah warga di Gedong.

“Korban saat latihan bersama dengan Kris Diantoro warga Tembalang Kota Semarang dan Muhibin warga Teluk Banyumas. Kemudian ada lagi dua rekannya yang melakukan latihan terbang dan lepas landas di puncak Gunung Gajah di Desa Nogosaren, Kec Getasan, Kab Semarang. Kemudian, rencananya akan landing di Lapangan Desa Muncul, Kec Rowoboni, Kab Semarang. Dari lima atlet itu, empat orang berhasil landing dan korban justru gagal landing dan terjatuh di rumah warga di Desa Gedong,” terang Heru Subroto kepada wartawan di Banyubiru.

Dari kelima atlet paralayang yang melakukan latihan terbang tersebut, korban adalah yang paling akhir melakukan terbang. Namun, justru korban gagal terbang dan terjatuh dari ketinggian sekitar 200 meter dan menimpa rumah warga. Sedang, keempatnya berhasil dengan lancar dan selamat landing. Jumat (01/04/2022) itu juga, usai selesai proses evakuasi dan lainnya, sorenya langsung dimakamkan di pemakaman tempat korban tinggal.

Sementara itu, dari keterangan rekan korban maupun warga sekitar bahwa almarhum Yazid Khairil Azis selama ini merupakan aktifis sukarelawan di SAR Buser (Bumi Serasi) Kabupaten Semarang. Selain itu, relawan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta anggota Satgas Covid-19 Kecamatan Banyubiru maupun Kabupaten Semarang. Bahkan, kesehariannya korban merupakan sosok lelaki yang ramah, murah senyum dan suka menolong.

“Selama saya mengenalnya dan sama-sama aktif di kegiatan sukarelawan, Mas Yazid itu orangnya ramah, murah senyum serta suka menolong. Bahkan, jika berdiskusi bersama kawan-kawan relawan, almarhum ini selalu mengikutinya. Intinya, almarhum ini orangnya “entengan” dan tidak pernah mengeluh dalam berkegiatan, adanya selalu ceria dan semangat,” ujar Watik (35) dan Roni Purnomo (30) asal Secang, Magelang dan keduanya mengaku menjadi relawan atas nasihat dan masukan dari almarhum ketika ditemui koranpagionline.com, disela melayat korban di rumah duka di Rowoboni, kemarin. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *