Connect with us

REGIONAL

Bugisan Dilanda Banjir : Ratusan Rumah Warga Terendam Air dan Lumpur

Published

on

KopiPagi | UNGARAN : Akibat banjir yang melanda wilayah Bugisan, Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang pada Kamis (01/04/2021) sore hingga malam, menyebabkan ratusan rumah warga terendam air bercampur lumpur dengan ketinggian 20 cm hingga 60 cm. Luapan air hingga menyebabkan banjir itu dari aliran air Sungai Bugisan karena talud ambrol.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Semarang Heru Subroto menyatakan, bahwa selain wilayah Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, banjir juga terjadi di daerah Kecamatan Bandungan, Sumowono maupun Tuntang. Ini semua akibat luapan air dari saluran air atau pun sungai di sekitarnya.

 

“Khususnya di wilayah Kelurahan Lodoyong, yang termasuk parah akibat banjir ada di warga RW 06. Tidak kurang seratusan rumah warga menjadi korban banjir. Beruntung, tidak ada korban jiwa,” ujar Heru Subroto ketika ditemui koranpagionline.com, usai meninjau lokasi dan rumah warga terdampak banjir di Bugisan, Kel Lodoyong, Kec Ambarawa, Jumat (02/04/2021) kemarin.

 

Ditambahkan, dua RW dan 4 RT di Lodoyong yang menjadi korban banjir adalah warga di RT 01, RT 02, RT 03 berada di RW 06 sebanyak 140 rumah warga. Lalu, warga di RT 07 RW 04 ada 36 rumah. Dari kejadian ini, wilayah Bugisan, Lodoyong termasuk paling parah. Ini akibat luapan air Sungai Panjang.

 

“Mulai pagi ini tadi, warga Bugisan bersama petugas kepolisian, TNI, relawan, BPBD maupun petugas Damkar Ambarawa melaksanakan gotong royong membersihkan lokasi yang terdampak lumpur dan bebatuan. Bahkanm sekarang ini di masing-masing RT di Bugisan Lodoyong ini dibuka ‘dapur umum’ untuk warga terdampak banjir tersebut, ” kata Heru Subroto.

 

Salah satu gang masuk komplek perumahan Bugisan, Lodoyong yang kondisinya masih berlumpur. (Foto Heru Santoso)

Selain di Bugisan, Lodoyong ini, banjir juga menggangu aktifitas masyarakat diantaranya terjadi di wilayah Kecamatan Bandungan, Kecamatan Sumowono, dan Kecamatan Tuntang. Sedangkan, untuk jalur di Jubelan (Bandungan – Sumowono) air meliber atau meluap hingga bahu jalan. Ini akibat tanah longsor. Sedangkan di daerah Candi Gedongsongo, karena hujan yang sangat lebat tersebut mengakibatkan banjir bandang. Pasalnya, lokasinya menurun jika dari daerag Gedung Songo.

 

“Untuk di Bandungan yang sangat terdampak diantaranya Hotel Green Valey yang terkena banjir. Bahkan air meluber hingga resto, taman bermain serta kamar inap. Semuanya tergenang air dan lumpur. Di Desa Sraten, Kec Tuntang ada dua RW yang menjadi langganan luapan air serta daerah Ngipik, Desa Candi ada puluhan rumah warga yang rusak akibat tanah longsor. Harapan kami, kejadian ini cukup sekali ini saja dan dukungan masyarakat kami nantikan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungannya,” terang Heru.

 

Sejumlah warga Bugisan mengaku kaget saat rumahnya kemasukan  air dan lumpur. Bahkan kejadian itu begitu cepat hingga tidak sempat untuk menyingkirkan barang-barang yang ada di dalam rumah. Rata-rata para pemilik rumah hanya berdiam diri di dalam rumah dan pasrah, melihat air yang mengalir begitu derasnya. Jumat (02/04/2021) siang, air mulai surut dan menyisakan aneka kotoran sampah.

 

“Kita juga kaget dengan datangnya banjir ini, karena begitu cepatnya hingga tidak dapat menyingkirkan barang-barang dari dalam rumah. Sekarang hanya bisa pasrah karena mau numpang di rumah tetangga juga tidak mungkin, semua warga disini merasakan hal yang sama. Semoga saja cukup sekali ini terjadi banjir bandang di Bugisan ini dan tanggul secepatnya dibangun kembali agar jika hujanderas warga tidak was-was,” tandas Rudi Tri dan Agus Rahmat, keduanya warga Bugisan. ***

 

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *