Connect with us

PERISTIWA

BMKG : Waspadai Sesar Lembang Berpotensi Gempa & Tsunami Besar

Published

on

KopiPagi | BANDUNG : Warga Jawa Barat, khususnya warga Bandung, Cimahi dan Lembang diminta untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya gemnpa bumi. Pasalnya, diprediksi akan terjadi potensi pergerakan Sesar Lembang  pada tahun 2021. Demikian diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu melalui webinar, Minggu (23/01/2021)

Sesar Lembang membentang sepanjang 29 km dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat hingga Jatinangor, Sumedang. (Foto istimewa)

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, mengungkapkan hal ini bukan untuk menakut-nakuti tetapi hanya saja perlu diwaspadai dan diantasipasi mengingat potensi gempa bumi dari pergerakan Sesar Lembang bisa saja terjadi.

Seperti diketahui bahwa Sesar Lembang di Bandung Utara selama 9 tahun ini dalam kondisi ‘tidur’. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 2012 nihil pergerakan Sesar Lembang yang mengakibatkan gempa.

“Artinya sampai sekarang Sesar Lembang tidak menunjukkan aktivitasnya sama sekali,” kata Teguh Rahayu.

Berdasarkan catatan BMKG, gempa mutakhir dari Sesar Lembang terjadi pada kurun 2010-2012. Frekuensi kejadian gempanya sebanyak 14 kali dengan kekuatan 5,0 Magnitudo. “Gempa yang dirasakan pada 2011 di daerah Kuril,” ujarnya.

Secara teori, menurut Rahayu, ketika sesar itu tidak ada aktivitas atau tidak mengeluarkan energinya, terjadi akumulasi  energi secara menerus. “Ketika sesar tersebut mengeluarkan energinya di waktu tertentu, energi yang akan dikeluarkan tentunya besar,” kata dia.

Gempa besar terakhir dari Sesar Lembang berdasarkan catatan BMKG terjadi pada 1600 dengan kekuatan hampir 6,9 M. Berdasarkan riset, menurut Rahayu, periode perulangan gempa Sesar Lembang adalah per 500 tahun. Artinya dari 1600 ditambah 500 tahun, kemungkinan pelepasan energinya kurang lebih pada 2100.

Sekarang 2021 sudah mendekati waktu tersebut, maka kita perlu mewaspadai aktivitas sesar ini,” kata Rahayu.

Foto : Tempo.

Sesar Lembang merupakan Sesar aktif sepanjang 25 – 29 kilometer. Melintang dari Padalarang di barat, melintasi Lembang, hingga Gunung Manglayang di timur, panjangnya terbagi dalam tiga segmen. Jenis pergerakan Sesar Lembang yaitu strike slip atau mengiri dengan sedikit komponen bergerak vertikal.

BMKG memasang enam unit seismograf di sekitar Sesar Lembang, sekaligus memantau pergerakan sesar lain seperti Cimandiri yang hampir menyambung di antara keduanya. Secara keseluruhan, Rahayu menerangkan, BMKG memasang hingga 30 sensor gempa di wilayah Jawa Barat.

Teguh menambahkan, selain Sesar Lembang ada juga beberapa sesar di Jabar yang berpotensi mengalami pergerakan. Namun, hal ini disebutkannya masih belum bisa diketahui secara persis mana yang akan bergerak dalam tahun 2021 ini.

Selain Sesar yang berpotensi bergerak pada tahun 2021 ini, perairan di wilayah Jabar selatan juga berpotensi terjadi bencana alam tsunami. Ia meminta, untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan tepi pantai dapat selalu melihat prediksi cuaca.

“Kita sudah koordinasi, baik dari Pangdam III Siliwangi dan jajarannya dengan bapak Gubernur Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi tsunami di selatan Jabar,” ungkapnya.

Ilustrasi – Gempa yang disusul tsunami di Pangadaran

Teguh Rahayu menambahkan,  berdasarkan sejarah kegempaan dan tsunami di Jabar, gempa bumi tahun 2006 terjadi gempa bumi di Pangandaran, tepatnya pada 17 Juli 2006, Gempa M 7.7 guncang Pangandaran disusul tsunami hebat yang menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 7 meter. Ratusan orang terenggut jiwanya karena tersapu tsunami saat itu.

Masyarakat tetap harus melakukan mitigasi memang harus ditingkatkan kewaspadaannya untuk Jabar bagian selatan,” katanya.

Sebelumya, Teguh Rahayu mengatakan bahwa ada 79 bencana alam gempa bumi terjadi di seluruh wilayah Jabar sepanjang 1 – 24 Januari 2020. Kejadian gempa banyak dirasakan di Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya. Bahkan, ada yang terasa hingga Provinsi Banten.

“Tidak ada gempa  besar, semua di bawah lima magnitude gempa yang dirasakan ini berkisar empat magnitudo ke bawah,” katanya.* Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *