Connect with us

LIFE

Guru Agama, Relawan yang Dihormati, Pencegah Konflik di Gempa Cianjur      

Published

on

By : Rakhmad Zailani Kiki

CIANJURKopiPagi : Di Cianjur, saya tergabung dalam organisasi FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) Kecamatan Sukaresmi. Untuk obyektifitss korban gempa di Cianjur, saya sangat percaya dengan FKDT ini,  organisasi guru agama/keislaman karena di Cianjur ini mereka bukan hanya guru di kelas, tapi juga guru di masyarakat yang dihormati.

Rakhmad Zailani Kiki

Seperti Ketua FKDT Kecamatan Sukaresmi, H Henang yang juga Sekretaris MUI Kecamatan Sukaresmi. Beliau ini orang yang pertama kali, di pagi hari, yang saya temui di hari kedua gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022) di gedung yayasannya, Aminiyah, di Ciwalen yang juga mengalami kerusakan karena gempa.

Juga saat memberikan bantuan bencana di Cugenang, pusat gempa Cianjur yang terdampak sangat parah dengan korban jiwa terbanyak, di hari Selasa (hari kedua gempa) saya langsung kontak Ketua FKDT Kecamatan Cugenang,  Ustadzah Siti Nurhalimah dan langsung berkunjung di rumahnya yang di depannya persis adalah halaman Musholla Aljihad yang dijadikan pos pengungsian untuk warga kampungnya, Kampung Cariu Wetan, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Walau rumahnya juga rusak kena gempa, tapi Ustadzah Siti Nurhalimah  tampil memimpin warganya membuat pos pengungsian, dan saya lihat sendiri orang-orang hormat padanya dan taat pada perintahnya, baik orang tua maupun anak muda.

Ustadzah Siti Nurhalimah juga dikenal dan dihormati sampai di kampung lain. Saya lihat sendiri ketika saya menemaninya berkunjung di 5 RT atau 5 pos pengungsian yang berada di luar kampungnya.

Guru agama seperti ini bukan hanya Ustadzah Siti Nurhalimah saja di Cianjur ini, masih banyak lagi yang saya lihat langsung. Mereka, para guru agama ini, sangat berperan untuk terjadinya bencana kedua (second disaster) dalam bentuk konflik antar penyintas/korban gempa karena adanya kecemburuan pembagian bantuan bencana yang dianggap tidak adil, tidak merata. Kepada guru agama seperti Ustadzah Siti Nurhalimah inilah para korban bencana gempa mempercayainya untuk mendapatkan keadilan dari bantuan bencana untuk mereka. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *