Connect with us

PERISTIWA

BMKG : Tiga Hari Terjadi 34 Kali Gempa di Ambarawa dan Sekitarnya

Published

on

BANJARNEGARA | KopiPagi : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Banjarnegara berhasil mencatat ada 34 kali rentetan gempa dalam tiga hari di wilayah Kota Salatiga dan Ambarawa, Kabupaten Semarang dan gempa terakhir terjadi pada Senin (25/10/2021) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

Gempa yang terjadi di wilayah Salatiga daan Ambarawa.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menyatakan, bahwa hingga Senin (25/10/2021) pagi masih terjadi gempa. Bahkan, selama tiga hari terakhir ini, sejak Sabtu (23/10/2021) sampai Senin (25/10/2021) tidak kurang sebanyak 34 kali terjadi gempa. Pertama kali terjadi gempa pada Sabtu (23/10/2021) kemarin pada dini hari dengan kekuatan magnitudo 3,0. Setelah, terus muncul gempa susulan. Gempa ini muncul dari sejumlah titik yaitu Merapi – Merbabu, Telomoyo serta Rawa Pening.

“Dari hasil monitoring BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, bahwa distribusi episenter usai gempa bumi itu terjadi di sejumlah titik. Yaitu dari Gunung Merapi – Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo serta Rawa Pening. Gempa tektonik dangkal ini diduga dipicu aktivitas sesar Merapi-Merbabu. Untuk itu, kepada masyarakat di Ambarawa dan sekitarnya untuk tidak panik, namun pihaknya berpesan agar masyarakat dapat menjauhi bangunan yang retak ataupun rusak akibat gempa ini,” jelas Setyoajie P dalam rilisnya yang diterima koranpagionline.com, Senin (25/10/2021).

Apel Siaga

Sementara itu, atas Gempa yang mengguncang Kota Salatiga, Ambarawa dan sekitarnya,  Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memberikan arahan untuk mengantisipasi dampak Gempa tersebut.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Foto – Ist.

Seperti diketahui sejak Sabtu (23/10/2021) hingga Minggu (24/10.2021), wilayah Salatiga, Banyubiru, Ambarawa, dan sekitarnya dogoyang lindu alias gempa. Gempa ini terjadi beruntun hingga puluhan kali selama 3 hari. Untuk itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginstruksikan apel siaga.

Selain meminta apel siaga bencana mengenai gempa di Salatiga dan Ambarawa, Ganjar juga mengantisipasi banjir dan longsor di beberapa daerah. Ia menuturkan bahwa mengenai gempa, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kepala daerah setempat. Sejumlah tenda darurat pun juga telah dipasang untuk persiapan.

“Kemarin langsung komunikasi dengan bupati Semarang dan Walikota Salatiga,” ujar Ganjar seperti dilansir dari detik.com, Senin (25/10/2021). “Sudah langsung dibuatkan tenda darurat. Maka segera gelar apel siaga karena selain gempa, antisipasi hujan lebat.”

Menurut Ganjar, apel siaga perlu dilakukan lantaran curah hujan yang semakin tinggi. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, puncak curah hujan tinggi diperkirakan terjadi pada bulan Desember mendatang.

Mengenai gempa yang terus terjadi di Salatiga-Ambarawa, Ganjar menerangkan bahwa tim geologi masih terus bekerja meneliti, maka dengan begini, kesiagaan masih perlu dilakukan, khususnya di daerah sesar yakni Salatiga dan Kabupaten Semarang. “Dari (dinas) ESDM mencoba mendampingi dan ikuti terus pergerakan sesar yang ada karena ini bukan vulkanik, tim geologi lagi bekerja maka punya asumsi kita mesti siaga,” papar Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan bahwa apel siaga juga merupakan bentuk sosialisasi agar siap, termasuk mengupayakan penggunaan alat, bahkan yang paling sederhana seperti kentongan. “Saya juga minta di beberapa titik yang rawan bencana lakukan simulasi evakuasi, gunakan seluruh alat, tidak usah canggih kentongan cukup sehingga mengurangi resiko bencana,” jelas Ganjar.

Di sisi lain, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie menuturkan bahwa hingga Senin (25/10/2021) pagi, sudah ada sekitar 34 gempa sejak Sabtu (23/10/2021) dini hari di Salatiga dan Ambarawa. Adapun gempa ini terjadi pada pukul 05.05 WIB, berkekuatan M 2,5, di kedalaman 11 km. *dtk/Ker/Her

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *