Connect with us

HIBURAN

Adinda Vidya : Sehari Buat 3 Lagu dan Rekaman Cukup di Kamar Kos

Published

on

KopiPagi JAKARTA : Di era teknologi digital seperti sekarang ini, rekaman tidak harus di studio yang memiliki fasilitas lengkap. Di kamar kos saja bisa melakukan rekaman, hal itu dilakukan penyanyi pendatang baru, Adinda Vidya.

“Kalau mau take rekaman saya mesti malam hari, mulai jam 12 malam sampai sebelum subuh,” kata mahasiswi Trisakti ini ketika diwawancarai pengamat musik Ben’s Leo di kanal Instagramnya.

Semua itu, karena kalau siang kos-kosannya ramai oleh penghuni kos, agar tidak terganggu. Dinda rekamannya memilih malam hari.

Hebatnya setiap pembuat singlenya ia lakukan sendiri, baik aransemen musik, syair, rekaman dan pembuatan video klip dilakukan seorang diri.

“Semua pendukung rekaman, aransemen musik, song writer saya kerjakan sendiri. Karena nantinya kalau saya sudah sibuk dan mesti kerjasama dengan orang lain saya jadi tahu setiap kendala yang dihadapi kami, tapi untuk gitar dan sutradara video klip dibantu teman” Kata gadis berdarah Yogyakarta ini.

Gadis cantik kelahiran Yogyakarta 17 Februari 1999 ini memang memiliki bakat bermusik sangat besar. Wajar saja meski pembuatan lagunya dikerjakan sendiri. Sehari Dinda bisa membuat 3 lagu.

“Daripada kluyuran sekedar ngopi di cafe, menurut saya mending dikamar membuat lagu. Lebih produktif,” ujar Dinda yang jago main bas, keyboard serta beberapa alat musik ini.

Dinda, mengungkapkan, kalau belajar main gitar secara otodidak, brosing YouTube nemu konten ‘How to Play Guitar’. Di sana tak hanya bisa menemukan teknik dasar main gitar, tapi juga mulai belajar menemukan notasi, chord, dasar dari proses kreatif menulis lagu sendiri. Uji coba berlatih macam itu sudah dilakukannya sejak tahun 2016 – sampai akhirnya dirilis 3 singlenya sepanjang tahun 2020, yakni ‘ The Way’, ‘Cheap Wine’ dan ‘Another Fake Love’.

Adinda Vidya, rekaman cukup di kamar kost.

Tiga lagu diatas lahir orisinal dari pemikirannya, setelah menjadikan Teza Sumendra, Rizki Febrian, Jeff  Bernatt, dan Honne sebagai referensi. Referensi bukan berarti sepenuhnya ‘harga mati’, sebab tetap ada sesuatu yang beda dari Dinda,  yakni pilihannya pada genre musik RnB, pop dan soul.

“Buat sementara ini, menurut saya, genre musik ini lebih bernyawa jika liriknya teks Inggris,” kata perempuan yang memilih mata kuliah manajemen dgn stressing studi marketing ini.

Setelah Dinda rajin mengamati para konten kreator yang punya follower banyak setelah mencover lagu. Tapi Dinda tak mau terjebak sebagai ‘duplikator’, “Saya pengen bisa nulis lagu sendiri dan menyanyikan sendiri,” katanya. Prinsip itu menjadi final setelah 3 lagu karyanya resmi dititipkan di platform Spotify,  iTunes, Langit Musik dll.

Tentu saja tak asyik jika lagu karya Dita lahir dari software pilihannya, di rekaman Dita dibantu gitaris Alif Andryanto. Untuk videoklip single ‘The Way’ didirect Yuda Mahesa, kilp kedua oleh sutradara Benedicta Erlica. Sedang ‘Another Fake Love’ disutradarai Alexander Carrel dgn Sella Yolanda sebagai modelnya. ***

Pewarta : Buyil

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *