Connect with us

HUKRIM

6 Penganiaya Sopir Grab Berkeliaran : Kapolres Simalungun Diminta Bertindak

Published

on

SIMALUNGUN | KopiPagi : Enam orang pelaku tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Sopir Grab, Paulus Batar Mangatur Aruan (19) warga Jalan Langsat 1 Nomor 13 Nagori Nusa Harapan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, hingga saat masih berkeliaran.

Pihak keluarga korban Paulus Batar Mangatur Aruan miminta Aparat Kepolisian Polres Simalungun, dalam hal ini Polsek Bangun untuk segera menindak tegas pelaku, sesuai dengan STTPL/76/III/2/2022/SPKT/Res. Simalungun. Sek. Bangun Selasa 22 Maret 2022.

Pasalnya, sejak dilaporkan Selasa 22 Maret 2022 hingga saat ini Senin 28 Maret 2022, belum ada tindakan tegas kepada 6 orang pelaku tindak pidana penganiayaan itu.

Untuk diketahui, tindak pidana penganiayaan terjadi pada Senin 21 Maret 2022 sekira pukul 23.00 WIB di tanah lapangan Jalan  Langsat Nagori Nusa Harapan Kecamatan Siantar, sesuai LP/B/25/II/2022/SPKT/Poldasu/Res Simalungun/Sek Bangun. Dalam LP , Albert Elijon Sianturi (33) warga Jalan Mangga Nagori Lestari Indah Kecamatan Siantar disebut sebagai terlapor.

Kapolsek Bangun AKP LS Gultom saat dikonfirmasi melalui komunikasi telepon WhatsApp tidak ada jawaban.

Kanit Reskrim Polsek Bangun Ipda Rido Pakpahan, saat dikonfirmasi melalui komunikasi WhatsApp mengatakan, bahwa kasus penganiayaan itu akan digelar perkara di Polres Simalungun.

“Kita akan gelar perkara kasus penganiayaan itu, saya lagi di Polres Simalungun,” ujarnya

Adapun kronologis penganiayaan, menurut pengakuan korban Paulus Batar Mangatur Aruan, “Awalnya, saya didatangi  dua orang laki-laki yang saya tidak kenal. Mereka menjumpai kami dan berkata, “Siapa nama Paulus Bang,” ,Terus aku jawab, “Aku bang kenapa itu ?” Terus dia ngomong , “Ngak apa-apa Bang. Ayo dulu tes kita”.

Terkait ajakan itu, aku jawab,”Boleh Bang, tetapi apa masalahku samamu?.” Akibatnya terjadi cek cok mulut, namun tidak sempat berantam karena langsung dilerai sama kawanku.

Terus mereka pergi dan memanggil kawannya sebanyak 6 orang. “Yang saya kenal, Michael Simanjuntak, Albert Elinjhon Sianturi, Andreas, Carlos dan yang lain nya saya tidak tau nama nya,” kata Paulus  Batara Mqngatur kepada koranpagionline.com saat dikonfirmasi melalui komunikasi WhatsApp, Senin (28/03/2020).

Lebih lanjut, Paulus menerangkwn, “Mereka datang dan membawa balok yang cukup besar, satu orang satu balok langsung memukul kepala saya bagian belakang dan badan saya bergiliran,” ungkap Paulus.

Sopi Grab yang luka-luka dikeroyok.

Akibat pukulan yang bertubi-tubi itu, teman saya tidak ada yang berani membantu karena balok yang mereka bawa sangat besar, dan saya berlari terus. Tetapi karena kepala sudah terasa pusing akibat pukulan balok, saya tidak sanggup berlari, akhirnya terjatuh 4 kali, namun mereka terus memukul, hingga saya berteriak dan meminta tolong kepada tetangga, kata Paulus.

“Setelah saya teriak minta tolong, baru banyak warga yang keluar dan
barulah mereka lari langsung naik sepeda motor dan saya langsung di tahan Ibu saya dan dibawa ke Puskesmas,” ungkap Paulus menerangkan penganiayaan dan pengeroyokan yang dialaminya.

Gara- Gara Anak Sekolah

Sebelum aksi penganiayaan dan pengeroyokan, Kata Paulus Batara Mangatur Aruan, malamnya posisinya jam 19.00 WIB ada di bengkel Simpang Siboro tepat nya di depan Pos Polisi.

Pada saat itu, Tulang (Paman-red) saya bernama Alex Manik menghubungi saya, dan menanyakan posisi saya,  “Dimana kau Bang, tolong dulu ke rumah, Adekmu Mario di pukuli dan diancam di Detis tadi setelah pulang latihan berenang,” kata Paulus menerangkan panggilan Tulangnya.

Terus aku jawab, “Oke Tulang, tunggu, kesana aku sekarang”. Setelah sampai di rumah tulangku, Aku bertanya “Siapa nama yang memukulin  dan yang mengancamnya Tulang,  biar aku jumpain.”

“Namanya Michael Simanjuntuk anak SMP 1 Siantar, rumahnya di daerah Jalan Mangga. Kenal kau Bang?, kalau anak SMP mana lah kenal aku Tulang, ” jawab Paulus.

“Ya udah pulaglah dulu kau Bang, biar lah Tulang menyelesaikan nya secara kekeluargaan. Kalau tidak bisa baru aku kabari kau Bang,”  “Oke Tulang kabari ya,” jawabku.

Sehabis itu aku pulang kerumah dan sambil menunggu kabar. Terus aku pergi ke kede tuak Pak Darkon Silitonga tepatnya dekat rumah di Jalan Langsat 1.

Kata Paulus, karena merasa gelisah karena sudah jam 22.00 WIB, “Kok belum ada kabar dari Tulang bahkan nomor WA nya nga aktif lagi, Jadi aku pergi mengambil sepeda motor dan mencari rumah Michael tersebut,” ujarnya.

“Saya sempat berpapasan sama Tulangku saat beranjak pergi dari rumah Michael dan sambil berkata ‘Sudah bang, Aman, dan selesai masalahnya, sudah mau dia ganti rugi.”

Karena penasaran, aku bertanya, “Mana yang bernama Michael, aku penasaran sama orangnya, mau aku liat mukanya biar lain kali jangan sembarangan mukul orang. Biar ditandai siapa yang diapainnya,” kata Paulus.

“Udahlah Bang, sudah aman. Tulang yang menyelesaikannya. Pulanglah Bang, dan aku jawab, ‘oke Tulang kalau sudah begitu. Lain kali siapa yang  ngapain adekku berhadapanlah samaku,” kata Paulus.

“Aku langsung balik ke kede tuak tempat Pak Darkon Silitonga, tidak lama setelah aku sampai, Tulang menjumpai aku dan mengajak aku dan mengajak pulang sambil berkata, “Ayo ikut dulu kau ada mau Tulang sampaikan”, terus  saya langsung pulang ke rumah dan Tulangku ngomong “Oke ya Bang jangan lagi perpanjang udah selesai semua. Tulang tanggungjawab kalau kenapa napa dia. Jadi janganlah kau apain lagi,” jawabku “oke Tulang. Lagian ngapain ku apain, dia masih anak SMP.”

“Oke lah Bang,  baguslah kalau begitu. Jadi Tulang sudah bisa pulang kan?.” Jawabku “Oke tulang, ” terus aku kembali ke kede. ***

Editor : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *