Connect with us

REGIONAL

500-an Warga Bahu-Membahu Lakukan Pengecoran Manual MI MA’Arif Candirejo

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Ratusan warga Desa Candirejo Kecamatan Tuntang ‘guyub rukun’ bergotong royong melakukan kegiatan pengecoran pembangunan MI MA’ARIF di Jalan Mertokusumo 03 Desa Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang pada Minggu (13/11/2022), mereka tidak hanya laki-laki dewasa namun ibu-ibu serta para pemuda remaja secara bersama bahu membahu.

Kepala Desa (Kades) Candirejo Tri Gunawan Setyadi mengatakan, bahwa kerja bakti atau gotong royong yang dilakukan dalam pembangunan khususnya pengecoran bangunan MI MA’ARIF Candirejo ini dilakukan secara bersama melibatkan ratusan warga. Tidak kurang 500 orang baik itu laki-laki dewasa, ibu-ibu serta para pemuda remaja (karang taruna) ‘sayuk rukun’ melaksanakan gotong royong.

“Pengecoran ini kita lakukan secara ‘manual’ tanpa menggunakan mesin. Awalnya, ada pemikiran itu agar lebih cepat. Namun, keputusan bersama warga untuk pengecoran dilakukan secara manual. Hal ini sebagai salah satu bentuk pemberdayaan warga agar merasa memiliki sekolah ini yaitu MI MA’ARIF Candirejo,” ujar Wawan, demikian biasa disapa kepada koranpagionline.com di lokasi pengecoran, Minggu (12/11/2022).

Ditambahkan, bahwa dengan bergotong royong ini ada nilai history atau membuat sejarah. Selain itu memiliki kenangan tersendiri bahwa masyarakat ikut berkecimpung dalam pembangunan dengan mempersembahkan tenaganya dalam pengecoran atau pun yang lain.

Terkait dengan biaya pembangunan MI MA’ARIF Candirejo ini, secara keseluruhan adalah sadaya murni orangtua siswa bersama masyarakat Candirejo. Bahkan, ada sejumlah ‘Hamba Tuhan’ yang tidak diketahui nama dan itu siapa tergerak hatinya secara iklas membantu memberikan bantuan baik berupa dana ataupun barang.

 “Untuk kerja bakti atau gotong royong warga ini, dilaksanakan tiap hari Minggu dan terbagi dalam dua kloter atau bagian. Pada intinya, apa yang dilakukaan warga atau masyarakat Candirejo ini, ingin menunjukkan bahwa melalui gotong royong warga maka apapun pasti akan mudah terselesaikan. Tanpa mesin pun tetap akan selesai,” tandasnya.

Ketua Komite MI MA’ARIF Candirejo Yulius menambahkan, bahwa yang terlibat dalam dalam gotong royong ini bukan hanya orangtua siswa. Namun, lebih besar adalah masyarakat Candirejo yang benar-benar berperan aktif untuk membangun MI MA’ARIF ini. Karena, sudah lama atau bertahun-tahun MI MA’ARIF ini belum dilakukan pembangunan kembali.

“Kami sangat terharu melihat peran aktif warga Candirejo, tidak kurang 500 orang terlibat dalam pengecoran ini. MI MA’ARIF Candirejo ini, siswanya sebagian besar dari Candirejo dan sebagian kecil lainnya datang dari warga sekitar Desa Candirejo. Dan MI MA’ARIF ini diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1967-an, ini dari keterangan sejumlah sesepuh Desa Candirejo. Terkait dengan biaya, benar-benar swadaya murni warga atau masyarakat,” tutur Yulius, yang kesehariannya menjadi Kanit Provost Polsek Tuntang Polres Semarang.

Swadaya Murni Masyarakat

Sementara ittu, Kepala MI MA’ARIF Candirejo Imam Muklis mengatakan, bahwa melihat ratusan warga yang bergotong royong melakukan pengecoran secara manual ini, terus terang sangat bersyukur. Hanya ucapan terima kasih yang dapat disampaikan kepada warga Candirejo yang sangat antusias membantu pembangunan MI MA’ARIF ini.

“Bayangan kami, tidak sebanyak ini warga yang akan membantu pengecoran. Ini tidak terbayangkan sebelumnya jika warga baik laki-laki, perempuan maupun para pemuda remaja mencapai 500 orang tiap hari Minggu membantu. Bangunan dengan luas 18 meter x 8 meter dan anggaran biaya adalah swadaya murni masyarakat Candirejo,” kata Imam Muklis.

 Menurut Kepala MI MA’ARIF yang menjabat sejak tahun 2020 ini, bahwa sampai sekarang jumlah siswa MI MA’ARIF ada 198 anak dan RA MA’ARIF ada 130 anak, total keseluran sebanyak 300-an anak. Ke depan, bangunan jika sudah selesai pembangunannya akan difungsikan untuk ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang administrasi maupun untuk kegiatan pendukung proses pembelajaran. Rencananya dibangun tiga lantai dan proses pembangunan ini berjangka panjang. *Kop.

Pewarta : Heru Santso

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *