KopiPagi | UNGARAN : Hingga sekarang ini pandemi Covid-19 dampaknya pada berbagai aspek seperti ekonomi, sosial budaya maupun kesejahteraan masyarakat. Dari damp[ak tersebut, pemerintah mengambil tindaklan pencegahan dan penyebaran Covid-19 melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dari sini justru dampaknya pada menurunnya pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah dan jadwal maupun implementasi dari program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh).
Wabup Semarang H Basari dan The Hok Hiong (anggota DPRD Kab Smg) secara simbolis membuka Program PKT dengan membabat rumput di selokan. (Foto Heru Santoso)
Wakil Bupati Semarang H Basari ST MSi menyatakan, bahwa percepatan perekonomian itu merupakan salah satu bagian dalam membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Sebagai contoh nyata, apabila di sungai itu nampak kumuh maka dengan dilaksanakannya kegiatan padat karya ini maka sungai tersebut harus menjadi bersih dan ‘gilar-gilar’.
“Di Kabupaten Semarang ini, kegiatan Padat Karya ‘Cash For Work (CFW)’ Program KOTAKU ini ada di 15 desa/kelurahan di tiga kecamatan. Melalui program padat karya CFW KOTAKU ini, sangat memberikan manfaat bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Pasalnya, masyarakat mendapatkan tambahan pendapatan sehingga akan meningkatkan konsumsi yang berdampak pada menggeliatnya perekonomian. Program ini melengkapi program yang sudah ada yang telah diberikan oleh Pemkab Semarang maupun pihak kementrian lainnya. Tujuannya adalah dalam upaya pemulihan perekonomian masyarakat terkait dengan dampak Covid-19,” jelas H Basari kepada koranpagionline.com, disela Launching Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya ‘Cash For Work (CFW)’ Program KOTAKU, Kab Semarang tahun 2021 di Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kamis (29/04/2021).
Sementara, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha SH MH dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati H Basari ST MSi menyatakan, bahwa terkait dengan pelaksanaan Program Padat Karya Tunai ini dapat benar-benar tepat sasaran dengan mengikuti ketentuan yang sudah digariskan dari Kementrian PUPR. Untuk itu, kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa (Kades) senantiasa melakukan koordinasi dengan BKM dan KSM dalam melakukan pantauan.
“Dalam Program KOTAKU ini, aspek transparansi dan akuntabilitas sangat penting sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat. Pelaksanaan program ini harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat dan jangan sambai lengah. Seperti himbauan Gubernur Jateng bapak Ganjar Pranowo untuk ‘Jopgo Tonggo’ tidak akan sukses jika tidak didukung dengan adanya kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Ngesti Nugraha dalam sambutan tertulisnya.
Para pekerja PKT di Bejalen. (Foto Heru Santoso)
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Prasarana Permukiman Wilayah III Jawa Tengah, Nanda L Elisabet Sirait menyatakan, bahwa untuk Program KOTAKU di Kabupaten Semarang itu ada dua. Pertama, skala kawasan yang masih dalam proses pekerjaan di Ambarawa dan program Padat Karya Tunai (PKT) atau Cas For Work (CFW) yang akan dilaksanakan mulai bulan April – juni 2021.
Di Kab Semarang ini ada 15 desa/kelurahan, masing-masing di Kecamatan Ambarawa dilaksanakan di Desa Bejalen, Kelurahan Baran, Kelurahan Pojoksari dan Kelurahan Kranggan. Kecamatan Ungaran Barat di Desa Lerep, Desa Kalisidi, Desa Gogik, kelurahan Langensari, Kelurahan Ungaran dan Kelurahan Bandarjo. Kecamatan Ungaran Timur dilaksanakan di Kelurahan Beji, Desa Leyangan, kelurahan Susukan, kelurahan Sidomulyo serta Desa Kalongan.
“Untuk alokasi dana Padat Karya Tunai (PKT) KOTAKU di kabupaten Semarang ini sebesar Rp 4,5 Miliar. Dengan rinciannya per desa atau kelurahan mendapatkan anggaran Rp 300 juta. Sedangkan, untuk tenaga kerja yang diserap dalam kegiatan PKT ini ada 1.196 orang terdiri laki-laki 1.051 dan perempuan sebanyak 145 orang. Khusus untuk wilayah Ambarawa ini, upah yang diterima oleh pekerja adalah tukang sebesar Rp 115.000 dan pekerja Rp 95.000. Pembayaran upah ini diberikan dalam seminggu sekali,” ujar Nanda L Elisabet Sirait kepada koranpagionline.com, usai launching pelaksanaan PKT di Bejalen.
Dalam kegiatan launching itu, selain Wakil Bupati Semarang H Basari dan Kasatker BPPW III Jateng Nada L Elisabet Sirait, nampak hadir Camat Ambarawa, Kapolsek dan Danramil 09 Ambarawa. Kades Bejalen Nowo Sugiharto, Lurah Baran, Lurah Pojoksari dan Lurah Kranggan. Selain itu, Plt Kepala Dinas Kominfo Kab Semarang Alexander Gunawan, Sekretaris DPUPR Kab Semarang Supratmono, Anggota DPRD Kab Semarang asal Ambarawa The Hok Hiong serta tamu undangan maupun para pekerja padat karya tunai di Bejalen. ***
Pewarta : Heru Santoso.