Connect with us

PERISTIWA

Waduh..!!!  Dua Pasien Omicron Meninggal, Kemenkes : PPLN & Transmisi Lokal

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Untuk pertama kalinya di Indonesia mencatat pasien varian Covid-19 Omicron meninggal dunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat dua pasien terpapar varian Omicron di Indonesia meninggal dunia. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, temuan itu merupakan kematian pertama Omicron yang memiliki karakteristik daya penularan yang tinggi.

Dikutup dari lama resmi Kemenkes, Nadia menjelaskan, kedua pasien Omicron yang meninggal dunia itu dilaporkan memiliki penyakit penyerta alias komorbid. Namun ia belum membeberkan jenis penyakit tersebut.

“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat. Dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” kata Nadia.

Sejauh ini, menurut Nadia, kasus Omicron di Indonesia mayoritas berasal dari PPLN.

“Namun, temuan kasus transmisi lokal juga mulai mengalami peningkatan, artinya, Omicron sudah cukup menyebar di komunitas,” jelasnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 itu juga mencatat, per 21 Januari kasus varian Omicron di Indonesia berjumlah 1.161 kasus. Dari ribuan kasus Omicron tersebut, 831 merupakan kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kemudian 282 kasus transmisi lokal, dan 48 lainnya masih diteliti sumber penularannya.

Ia mengingatkan agar masyarakat segera mengakses vaksinasi Covid-19 dua dosis hingga booster, guna memberikan proteksi tambahan warga dari penularan varian Omicon maupun varian Covid-19 lainnya yang terus bermutasi.

Vaksin Covid-19, kata dia, masih efektif melawan Omicron. Ia menyebut, T-cell response yang diperoleh pasca vaksinasi dapat memberikan perlindungan yang substansial pada pasien. Kendati kemampuan netralisasi antibodi menurun terhadap varian Omicron, namun vaksinasi tetap memberikan imunitas tubuh melalui sel T yang dapat mengenali varian Omicron.

“Memang imunitas yang humoral, antibodi ini, terlihat penurunan setelah enam bulan. Makanya kemudian karena terjadi penurunan dan ditambah lagi varian yang bertambah, makanya kita melakukan vaksinasi booster,” ujar Nadia.

Nadia mengingatkan kembali masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta mengurangi mobilitas.

“Tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas dalam praktik kehidupan sehari-hari untuk memberikan perlindungan yang optimal,” pesannya.. *Otn/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *