Connect with us

PERISTIWA

Tebing di Dusun Pluwang Pasekan Longsor : Timpa Dua Rumah Warga

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Semarang pada Rabu (04/01/2022) sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB mengakibatkan terjadi bencana alam tanah longsor, di wilayah Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Jambu, bahkan akibat tanah longsor tersebut akses jalan umum tertutup.

Kejadian di Ambarawa, tanah longsor terjadi di Dusun Pluwang RT 21 RW 07, Desa Pasekan , Kec Ambarawa sekitar pukul 18.00 WIB. Longsoran tanah itu menutup akses jalan di Dusun Pluwang. Bahkan, longsoran tanah itu menimpa rumah milik Supriyanto dan Triyono. Kedua rumah mengalami kerusakan dan kedua pemilik rumah menderita kerugian dengan total Rp 50 juta.

Babinsa Desa Pasekan – Koramil 09/Ambarawa Kopka Deni Kristiyanto mengatakan, bahwa mendapatkan setelah mendapatan laporan adanya bencana tanah longsor dari warga, pihaknya bersama Danramil 09/Ambarawa Kapten Inf Sofyan Amirudin langsung mendatangi lokasi kejadian. Bersamaan, tiba di lokasi tanah longsor adalah Kapolsek Ambarawa AKP Abdul Mufid, Camat Ambarawa Hadi Riyanto, Sekdes Pasekan Fajar, Kadus Pluwang Muhsinin, dan Bhabinkamtibmas Desa Pasekan Aipda Dwi W. Selain itu, Tim Banser Tanggap Bencana Kab Semarang serta puluhan warga Dusun Pluwang.

“Untuk penanganan selanjutnya, menyingkirkan longsoran dengan menggunakan alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Semarang. Karena, sekarang ini alat berat masih digunakan di wilayah Kec Sumowono dan baru dibawa ke Pasekan besuk pagi (Kamis, 05/01/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Selanjutnya, diteruskan kerja bakti bersama masyarakat Dusun Pluwang Desa Pasekan,” jelas Kopka Deni Kristiyanto kepada koranpagionline.com, Rabu (04/01/2023) malam.

Pada saat bersamaan dan masih hujan deras, wilayah Desa Bejalen, Kec Ambarawa kebanjiran. Air yang meluap dari Sungai Bejalen di desa tersebut sempat menggenangi pemukiman warga, namun beberapa saat kemudian berhasil surut.

“Saat hujan deras itu, air sungai dari Sungai Bejalen itu meluap dan sempat menggenangi rumah warga. Namun, sesaat kemudian hujan mereda, air langsung surut,” tandas Koko Qumarulloh, warga Bejalen. *Kop.

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *