Connect with us

REGIONAL

Tak Mau Digeser, Rencana Revitalisasi Pasar Balairung Balige Ditolak Pedagang

Published

on

KopiPagi TOBA : Pedagang Pasar Balairung Balige, Kabupaten Toba Sumatera Utara menolak Revitalisasi Balairung Balige saat Pemsmerintah Kabupaten Toba melakukan sosialisasi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Toba, Senin (05/10/2020).

Sebagai informasi, recana pelaksanaan revitalisasi Pasar Balairung akan dilaksanakan pada bulan Nopember 2020. Sejumlah saran dan masukan sebagai bentuk penolakan disampaikan oleh para pedagang yang hadir mengikuti kegiatan sosialisasi. Pedagang berharap jika memungkinkan untuk ditunda hingga awal tahun 2021.

“Sejak tahun 1996 sudah dilakukan revitalisasi Pasar Balige dan hingga kini sudah sering dilakukan pembangunan. Kami mohon agar pembangunan Pasar Balige ditunda karena setiap kali pembangunan dilaksanakan, kami selalu digeser-geser”, kata Ardiman Pardede.

Ardiman sebagai pedagang aksesorismengakui, sejak masih dalam kandungan orang tuanya sudah menjadi pedagang di Balairung dan hingga saat ini masih melanjutkan usaha orang tuanya itu.

Rencana Pemkab Toba yang akan merelokasi pedagang sementara ke lapangan Sisingamangaraja Balige juga mendapat penolakan. Pedagang memohon untuk dialihkan ke Jl TB Simatupang sampai Jl Patuan Anggi.

“Jika tanah lapangan mau dijadikan relokasi kepada para pedagang, tolong dikembalikan dulu tanah lapang kepada Napitupulu. Kami memohon, tanah lapang adalah lapangan sepak bola, bukan pasar”, sebut Hasiholan Napitupulu, warga Napitupulu bagasan.

Berbagai tanggapan disampaikan silih berganti oleh para pedagang diantaranya permintaan agar pembangunan yang dilaksanakan nantinya tidak mengubah fungsi pasar tradisional menjadi pasar modern dan ukuran kios yang akan dibangun serta pengembalian posisi seperti sediakala.

Mewakili panitia fasilitasi relokasi, Alonso Manik menjelaskan, revitalisasi Pasar Balairung Balige dengan anggaran yang digelontorkan dari APBN sebesar 23 Miliar, tidak merubah fungsi pasar namun lebih kepada upaya peningkatan sarana dan prasarana pasar untuk menciptakan pasar yang nyaman dan bersih sehingga mampu bersaing dengan pasar-pasar modern.

“Sirkulasi pasar pastinya perlu dibenahi, bukan beralih fungsi dan tidak akan jadi pajak modern. Kontrak sudah ditandatangani dan dana sudah harus diserap untuk tahun 2020 sebesar 3 miliar”, terangnya.

Kadis Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM (Perinkop UKM) Toba Tua Pangaribuan mengatakan, terkait pembangunan yang dimulai November hingga penyelesaian nantinya, pemerintah berharap agar pembangunan dapat diterima dan terlaksana menuju pasar yang ramah.

Pembangunan besar akan dilaksanakan dalam rangka penataan Kota Balige, diantaranya pembangunan Perundustrian dan Pembangunan Dermaga, oleh karena itu segala saran dan permintaan para pedagang akan sampaikan untuk dibahas kembali, kata Tua Pangaribuan.

Sosialisasi yang dilaksanakan saat itu, disebutkan masih akan dilanjutkan dengan sosialisasi tahap II dan III.

Turut hadir mengikuti sosialisasi, Sekdakab Toba Drs Audi Murphy O Sitorus, Asisten Perekonomian Pembangunan Sahat Manullang, Kasat Pol PP Broztito Sianipar, Camat Balige Pantun J Pardede, Danramil 17 Balige Poltak Pardede, Kapolsek Balige Agus Siagian. ***

Pewarta : Julius P. Siahaan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *