Connect with us

PERISTIWA

Sopir Bus PO Safari Salatiga Ditemukan Tak Bernyawa di Rumahnya

Published

on

KopiOnline SALATIGA, – Prihadi Agres Tiwo (70) warga Perumahan Salatiga Permai VI/132, Kel Blotongan, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Jawa Tengah, ditemukan tewas di dalam rumahnya, Rabu (06/05/2020) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Korban kesehariannya diketahui sebagai sopir bus PO Safari Salatiga.

Keterangan yang dihimpun koranpagionline.com di lokasi penemuan menyebutkan, bahwa sebelum ditemukan tewas di dalam rumahnya itu, korban sempat mengeluh sakit. Namun, tidak begitu dirasakan,.Selanjutnya korban sempat membeli rokok di warung dekat rumahnya.

Tetangga korban, Taufik, pada Selasa (05/05/2020) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari pulang dari ronda malam dan melintas depan rumah korban. Ia melihat pintu rumah itu terbuka, lampu ruang tamu dan TV masih menyala.

Saat ditengok, terlihat korban tertidur di kasur ruang tamu. Namun, pada Rabu (06/05/2020) malam sekitar pukul 18.30 WIB, tetangga yang lain Naufal melihat posisi tubuh korban tidak berubah sejak semalam dan tetap berada di kasur yang menjadi tempat tidurnya,” jelas Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat SS melalui Kasubbag Humas AKP Djoko Lelono SH kepada koranpagionline.com, Kamis (07/05/2020) siang.

Akhirnya penemuan mayat ini dilaporkan ke RT, RT, Serta Polsek Sidorejo Polres Salatiga. Sesaat kemudian, petugas medis dari Puskesmas Sidorejo Salatiga mendatangi lokasi penemuan mayat laki-laki tersebut.

“Jenasah korban lalu dilakukan visum luar oleh Dokter Wawan Satya Hasilnya (Puskesmas Sidorejo). Dari hasil pemeriksaan itu, di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan. Sedangkan wajah korban yang bengkak dan lidah mejulur sudah ditemukan belatung disekitar rongga mulutnya. Lalu, jenasah korban dibawa ke kamar mayat RSUD Salatiga,” kata AKP Djoko Lelono.

Dari keterangan keluarga, bahwa korban memiliki riwayat sakit jantung dan tekanan darah tinggi. Kemudian, keluarga korban membuat pernyataan agar tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Dan keluarganya sudah menerima kematian korban.

“Keluarga korban tidak menghendaki dilakukan otopsi dan sudah menerima kematian korban. Kemudian, jenasahnya diserahkan kepada keluarganya untuk dibawa ke rumah duka,” tandas AKP Djoko Lelono. Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *