Connect with us

MEGAPOLITAN

SMPN 23 dan SMPN 28 Kota Tangerang, Terapkan Pendidikan Inklusi

Published

on

TANGERANG | KopiPagi : Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berupaya mewujudkan pendidikan berbasis kesetaraan.

Melalui program “Sekolah Inklusi” yang telah diluncurkan sejak dua tahun lalu, Pemkot Tangerang telah berhasil menerapkan program tersebut secara efektif di 79 sekolah.

Sekolah Inklusi merupakan program yang bertujuan mewujudkan kesempatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), seperti tunagrahita, speech delay, tunanetra, autis, dan kebutuhan khusus lainnya, untuk mendapatkan akses pendidikan yang setara dan serupa di sekolah-sekolah reguler yang ada.

Saat ini, program ini telah diterapkan di 13 Taman Kanak-kanak (TK), 53 Sekolah Dasar (SD), dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar secara merata di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.

SMPN 23 yang berlokasi di Jalan Kiai Maja No. 2 Kampung Sawah Dalam, Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, adalah salah satu sekolah yang melaksanakan kegiatan program sekolah inklusi.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 23 Kota Tangerang, Adien Alvian, bahwasanya orang tua ABK merasa senang dan terbantu. Karena, biaya yang dibutuhkan tidak keluar dengan nominal besar.

“”Orangtua siswa ABK merasa terbantu, karena biaya tidak terlalu membeban,” pungkas Adien, Kamis (04/01/2024) .

Beberapa orang tua ABK, senada mengungkapkan merasa bersyukur dengan adanya program sekolah inklusi di SMPN 23.

Yulianti, salah satu orangtua siswa ABK, menuturkan sangat terima kasih kepada Pemkot Tangerang dengan adanya sekolah inklusi ini. Karena, kalau di sekolah swasta cukup mahal biaya DPP-nya.

“Sekolah inklusi di SMPN 23 tidak pungut biaya serupiah pun alias gratis,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, termasuk kegiatan pelajaran ketrampilan atau prakarya itu bahan-bahannya disediakan oleh sekolah.

Kursi roda untuk siswa ABK. Ist.

Sementara itu di SMPN 28 yang berada di Jalan Raden Fatah RT 001/ RW 01 Paninggilan Utara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang Provinsi Banten, juga menerapkan program pendidikan inklusi.

Kepala Sekolah SMPN 28 Kota Tangerang, Saronih menjelaskan, di sekolah yang dipimpinnya terdapat 30 ABK. Pembelajaran dari hari Senin sampai dengan Jumat. Namun dalam seminggu ada 3 kali mereka masuk dalam kelas khusus.

“Kurikulum sudah kami modifikasi susuai dengan latar belakang masing-masing ABK dan sudah disinkronkan dengan materi pembelajaran pada sejumlah Mapel yang ada, sehingga diharapkan mereka tidak tertinggal dengan siswa yang lain,” ujarnya. *Kop.

Pewarta : Muslim.