Connect with us

NASIONAL

Satgas Penanganan Covid-19 : Angka Sembuh Meningkat, Kematian Terus Menurun

Published

on

KopiPagi JAKARTA : Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan perkembangan penanganan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan menggembirakan. Untuk angka kesembuhan kesembuhan terus meningkat. Sementara angka kematian berangsur menurun.

Sekretariat Presiden pada kanal YouTube menyiarkan melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro menyampaikan kabar baik itu saat memberi keterangan pers di Kantor Prebsiden, pada Senin (12/10.2020) kemarin. Disampaikan bahwa pada awal pekan ini recovery rate atau rata-rata pasien sembuh dari Covid-19 naik menjadi 76,4% dibandingkan angka 75,2% pada pekan sebelumnya.

Total kasus aktif saat ini, menurut dia, berjumlah 66.262 orang, sebanyak 3.492 orang di antaranya telah selesai menjalani isolasi. Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 sejauh ini sebanyak 258.519 kasus.

Sedangkan, angka kematian pekan lalu menjadi 3,55% dibandingkan satu pekan sebelumnya yaitu 3,67%.

“Capaian ini sekaligus menjadikan jumlah kasus aktif Covid-19 menurun ke angka dibawah 20%. Terimakasih kepada para tenaga medis dan relawan yang telah bekerja keras menyembuhkan ribuan pasien setiap harinya. Kalianlah pahlawan kami semuanya,”

Hasil yang baik ini juga menandakan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah berupa 3T yaitu testing, tracing dan treatment efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bahkan berdasarkan survei pemerintah dan pihak internasional terhadap perilaku masyarakat semakin disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020, menunjukkan 90 ribu lebih responden sudah memakai masker. Rinciannya, 91,98% telah memakai masker, 77,71% masyarakat menggunakan hand sanitizer atau disinfektan, 75,38% masyrakat mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, 81,85% masyarakat menghindari jabat tangan, 76,69% masyarakat menghindari kerumunan dan 73,54% masyarakat menjaga jarak minimal 1 meter.

“Ada juga survei (internasional) dari (Universitas) John Hopkins menyatakan 80 persen dari 6 ribu responden di Indonesia sudah menerapkan pakai masker dan cuci tangan. Tetapi ternyata, kurang dari 80% yang menjaga jarak,” ia menyayangkan.

Meski survei tersebut menggambarkan banyak masyarakat yang sudah tahu 3M, namun masih ada masyarakat yang belum memahami manfaat pencegahannya. Masih ada yang mempraktekkannya dengan kurang tepat, atau asal-asalan.

“Mengetahuinya saja belum cukup. Memahami dan melakukannya dengan disiplin, memakai masker dengan benar, jaga jarak aman, dan cuci tangan dengan rutin sesuai panduan, itu baru benar-benar bisa melindungi. Jangan kendur, karena 3M mampu menurunkan risiko penularan hampir ke nol persen,” pesan Reisa.

Bahkan Reisa menyebut keberhasilan pengendalian Covid-19 sudah dicontohkan sejumlah provinsi dan kabupaten/kota yang bergeser dari zona merah ke zona kuning dan zona oranye.

“Kesuksesan mereka kombinasi 3T dan 3M. Kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakatnya,” jelasnya.

Kabar baik lainnya, disampaikan Reisa, bahwa Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), Kementerian Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) telah menyusun keputusan bersama tentang Protokol Kesehatan Keluarga pada masa pandemi Covid-19. “Keputusan ini dibuat berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo pada September lalu,” ujarnya. Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *