Connect with us

REGIONAL

Ribuan Bibit Program RHL BPDAS Siantar Tidak Ditanam di Toba

Published

on

KopiPagi | TOBA : Ribuan bibit untuk Program Rehabilitas Hutan dan Lahan (RHL) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  yang dikelola oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Asahan Barumun Kota Siantar di Desa Aek Bolon Jae Balige, Kabupaten Toba Sumatera Utara,  tidak tertanam, hingga Kamis (15/07/2021).

Untuk diketahui, proyek pengadaan bibit itu sudah dimulai sejak tahun 2020. Selain pembangunan lingkungan hidup, program dan kegiatan KLHK ini dapat meningkatkan usaha ekonomi melalui program perhutanan sosial, peningkatan investasi masyarakat, pariwisata dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Pengamatan koranpagionline.com (KopiPagi), Kamis (15/07/2021) di lapangan, ribuan bibit yang ditempatkan di 5 lokasi yang sama. Atau disebut di 5 sarlon yang terletak di Desa Aek Bolon Jae Balige, Kabupaten Toba Sumatera Utara, kondisinya sudah tidak terurus lagi.

Omppu Bresky Simanjuntak salah satu warga Desa Aek Bolon Jae Balige sangat menyayangkan uang negara terbuang dengan  pengadaan beberapa jenis benih tanaman buah yang menggunakan media tanam polybag.

Adapun jenis bibit yang tidak ditanam yaitu, bibit Kopi, Alpukat, Durian, Kemiri dan Kayu Pinus.

Diketahui, semua bibit didatangkan dari luar Kabupaten Toba  ke Desa Aek Bolon Jae Kecamatan Balige, Kabupaten Toba pada bulan Desember 2020.

Warga Desa Aek Bolon Jae, Omppu Bresky Simanjuntak, sangat menyayangkan, uang negara sia-sia  pada pengadaan beberapa jenis bibit tanaman tidak ditanami.

“Sebahagian bibit sudah layu dan mati, akibat akhir-akhir ini bibit tersebut tidak terawat lagi,” kata Omppu Bresky Simanjuntak.

Pengadaan bibit tanaman buah yang tidak terurus daan terancam mati.

Informasi yang dihimpun dari masyarakat Desa Balige menyebutkan, bahwa bibit jenis tanaman buah Alpukat, Durian, Kemiri, Kopi dan Kayu Pinus tersebut didatangkan pada bulan Desember 2020 dari Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Bibit tanaman itu diangkut menggunakan dua mobil truk.

Disebutkan, benih tanaman buah dan kayu Pinus tersebut sedianya akan ditanam di Pegunungan Dolok Tarutung. Namun, hingga saat ini benih tanaman buah dan yang lainnya belum ditanam. Sangat disayangkan benih tanaman tersebut akan terbuang sia-sia karena kurang terawat dan diperkirakan bakal layu dan mati.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara KPH wilayah XIII Dolok Sanggul yang berkantor di Kabupaten Humbahas, Benhard Purba menyampaikan, bahwa adanya benih tanaman buah itu dia tidak mengetahuinya, walau benih itu berada di wilayah lingkunganya di Kesatuan Pengelolahan Hutan (KPH) wilayah XIII di Desa Aek Bolon Jae.

“Itu benih urusan BPDAS Pematang Siantar. Saya tidak mengetahuinya. Oleh sebab itu tanya saja ke BPDAS,” sebut KPH Benhard Purba melalui seluler, Senin (03/05/2021) yang lalu.

Terkait dengan pengembangan program rehabilitas hutan dan lahan ini, berbagai sumber mengatakan bahwa proyek ini adalah kolaborasi antara BPDAS dengan organisasi kepemudaan di Kota Pematangsiantar.

Disebutkan, bahwa penanggungjawab pengadaan bibit ini dipegang perwakilan dari BPDAS Asahan Barumun adalah Komarudin. Komarudin dari BPDAS Asahan Barumum saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, hingga berita ini dikirim ke redaksi tidak bisa di konfirmasi.

Pewarta          : Julius P. Siahaan

Editor             : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *