Connect with us

REGIONAL

Puluhan Ribu Santri Mendapat Pendampingan dari Dinkes Kab. Semarang

Published

on

KopiPagi UNGARAN : Puluhan ribu santri dari ratusan pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Semarang mendapatkan pendampingan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang melalui beberapa puskesmas.

Pendampingan kesehatan itu diantaranya dengan dibagikannya masker dan vitamin kepada para santri ponpes.

Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, Ani Rahardjo menyatakan, bahwa pendampingan kesehatan itu dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, khususnya di pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Langkahnya ini telah dimulai sejak bulan Juli 2020. Dengan adanya pendampingan tersebut, dapat dipastikan bahwa para santri di Kabupaten Semarang yang jumlahnya mencapai 16.000 dari 100-an ponpes ini saat memasuki lingkungan ponpes dalam keadaan sehat.

“Pada intinya, pendampingan kepada para santri ini mempunyai tujuan yaitu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di ponpes yang ada di Kabupaten Semarang. Dari sini, dapat dipastikan para santri saat memasuki ponpes dalam keadaan sehat semuanya,” terang Ani Rahardjo kepada wartawan di Ponpes Amal Sholeh, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Selasa (04/08/2020).

Ditambahkan, pihaknya juga memberikan vitamin kepada para santri dan ini dilakukannya secara rutin selama dua minggu. Ini bertujuan untuk imunitas para santri setelah menjalani libur panjang di rumah masing-masing. Selain itu, sebagai penangkal para santri agar tidak mudah terserang Covid-19. Intinya para santri itu memerlukan kekebalan tubuh.

“Bahkan, kami juga tidak lupa selalu mengingatkan kepada seluruh ponpes di Kabupaten Semarang untuk tetap patuh pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19,” tandasnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes ‘Amal Sholeh’, Shohibul Makmun mengatakan, bahwa hingga sekarang ini di ponpes yang diasuhnya itu terdapat sebanyak 123 santri. Sebelum masuk ke ponpes mereka semua harus menjalani pemeriksaan kesehatan. Para santri itu berasal dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kab/Kota Pekalongan, Provinsi Banten serta dari wilayah Sulawesi.

“Kepada para santri yang datang ke ponpes juga wajib membawa surat keterangan sehat dari tempat asalnya. Ini sebagai bukti jika santri tersebut dalam kondisi sehat,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Semarang H Mundjirin menyatakan, bahwa untuk melindungi aktivitas ponpes dari penularan Covid-19 maka para santri maupun pengasuh ponpes untuk tetap patuh pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Jangan sampai ponpes menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

“Untuk itu, Pemkab Semarang juga ikut bertanggungjawab dan melindungi serta menjamin keamanan dan kesehatan para santri dari penyebaran Covid-19. Yang sampai sekarang belum juga usai,” tandas H Mundjirin dalam kata sambutan dan arahannya kepada para santri. Kop.

Pewarta :
Heru Santoso.

Editor :
Mastete Martha

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *