Connect with us

REGIONAL

PT KAI DINILAI AROGAN : TUTUP JALAN UMUM LINTASAN KA WISATA

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Ratusan orang warga Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang “tumplek blek” di lokasi kecelakaan antara Kereta Api (KA) Wisata (Loko Wisata) Ambarawa-Tuntang dengan Isuzu Prona yang terjadi Minggu (22/05/2022) kemarin. Mereka mendesak kepada PT KAI (Kereta Api Indonesia) untuk membuka penutup jalan dari besi yang sengaja dipasang oleh pihak PT KAI pada Senin (23/05/2022) siang.

Sebelum ratusan warga berdatangan, lebih dulu datang di lokasi penutupan jalan itu adalah Camat Ambarawa Suharnoto, Kapolsek Ambarawa AKP Wigiyadi, dan Danramil Ambarawa Kapten Sofyan Amirudin. Kemudian, Lurah Lodoyong Istanto serta disusul The Hok Hiong (anggota DPRD Kab Semarang asal Ambarawa dari PDI Perjuangan).

Dihadapan Forkopimcam Ambarawa dan anggota DPRD tersebut, warga meminta agar dapat membantu untuk mendesak kepada PT KAI untuk membuka penutup jalan. Pasalnya, dengan ditutupnya akses jalan (diatas rel KA Wisata) maka lalu lintas di Jalan Brigjen Sudiarto menjadi macet. Selain itu, penutupan jalan tersebut dinilainya “Sangat Arogan”.

Forkopincam Ambarawa saat cek lokasi. (Foto Heru Santoso).

Dikatakan arogan, karena pihak PT KAI dengan egoisnya dan sewenang-wenang tanpa ada koordinasi dengan aparat setempat (Kecamatan Ambarawa) langsung melakukan penutupan. Penutupan dengan memberi atau memasang palang besi tersebut dilakukan setelah terjadi kecelakaan antara KA Wisata (Loko Wisata) dengan Isuzu Prona.

Djundan Setiawan (74) salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Lodoyong mengatakan, bahwa dengan pnutupan jalan itu dinilainya PT KAI sangat arogan. Mereka melakukannya tanpaa ada koordinasi dengan pemerintah setempat ataupun aparat keamanan setempat. Bahkan, tanpa memandang apakah yang dilakukannya tidak membuat masyarakat jengkel. Mereka dengan arogannya, langsung menutup akses jalan itu dengan mengerahkan sejumlah petugas PT KAI.

“Saya secara tegas menilai jika PT KAI arogan. Harusnya, tidak memutuskan sepihak dengan langsung menutup akses jalan itu. Semua, tentunya dapat dikoordinasikan dengan baik bersama aparat setempat (Camat, Kapolsek, dan Danramil). Dengan, tetap menutup akses jalan itu, akhirnya membuat masyarakat Lodoyong ‘marah’ dan mendesak PT KAI haus membukanya kembali. Yang jelas, langah yang dilakukan pihak PT KAI sangat arogan,” ujar Djundan kepada koranpagionline.com, di lokasi pembukaan palang penutup akses jalan, Senin (23/05/2022).

Tanpa Ada Koordinasi

Camat Ambarawa Suharnoto pun demikian menyatakan jika langkah penutupan akses jalan di lokasi kecelakaan KA Wista (Loko wisata) Ambarawa-Tuntang dengan Isuzu Prona itu, dinilainya sangat arogan. Mereka tanpa ada koordinasi dengan pemerintahan setempat langsung melakukan penutupan dengan memasang palang besi di dua sisi.

“Langkah PT KAI saya nilai arogan. Mereka sewenang-wenang langsung menutup akses jalan dengan memasang palang dari besi di dua sisi. Dari penutupan akses jalan ini, akhirnya kendaraan yang melintas harus mencari jalan alternatif dan ini menjadikan jalan kampung menjadi padat dan macet. Bahkan, rawan terjadinya kecelakaan karena jalan kampung itu banyak digunakan kegiatan warga setempat,” kata Suharnoto didampingi Kapolsek Ambarawa AKP Wigiyadi dan Danramil Ambarawa Kapten Sofyan Amirudin.

Dinilai Arogan

Ka.Dishub (baju putih) dan The Hok Hiong (anggota DPRD Kab Smg) menyaksikan warga merobohkan penutup jalan. (Foto Heru Santoso).

Sementara itu, The Hok Hiong, anggota DPRD Kabupaten Semarang asal Ambarawa menyatakan, bahwa langkah PT KAI itu sangat arogan. Hal ini tidak bisa didiamkan saja, harus didesak segera membuka penutup akses jalan itu. Apalagi, akses Jalan Brigjen Sudiarto ini, lalu lintasnya padat dan ramai. Selain itu, ini jalan raya sebagai jalan umum, bukan jalan khusus milik PT KAI.

“Apapun alasannya, hari ini PT KAI harus mau membuka atau melepas palang penutup jalan ini. Kalau memang mau menutup akses jalan di perlintasan KA Wisata itu, semuanya harus ditutup. Bukan hanya di perlintasan sini saja, di depan Depo KA dan di perlintasan Tambakboyo harus dipalang/ditutup juga. Jika PK PAI tetap ngotot tidak mau membuka, nanti warga atau masyarakat yang membuka paksa dan saya saksinya. Selain itu, perwakilan PT KAI bisa menyaksikannya,” ujar politisi PDI Perjuangan.

Sebelum palang penutup akses jalan itu dibongkar warga, The Hok Hiong bersama Forkopincam Ambarawa diikuti perwakilan warga, mendatangi Depo KA untuk bertemu dengan Kepala Depo atau yang bertanggungjawab atas penutupan akses jalan itu di komplek Stasiun KA Ambarawa. Namun, kedatangannya itu hanyalah sia-sia belaka. Ternyata, di Depo KA hanya ditemui seorang petugas keamanan.

Tugaskan Personil

Melihat kenyataan ini, akhirnya warga tidak sabar dan kembali ke lokasi jalan yang ditutup. Hingga akhirnya, The Hok Hiong ‘memanggil’ Kepala Dishub Kab Semarang Tri Martono untuk segera datang di lokasi penutupan jalan. Dan, tidak lama Tri Martono tiba di lokasi yang langsung menghubungi Kepala Depo KA Ambarawa.

“Pada intinya, kami dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kab Semarang siap untuk bertanggungjawab menempatkan petugas atau personil untuk berjaga di perlintasan tanpa palang pintu. Pada saat, KA Wisata (loko wisata) beroperasi. Silakan saja, sekarang palang penutup dibuka kembali dan warga pun dengan gegap gempita langsung bergotong royong ‘menjebol’ palang besi penutup akses jalan tersebut,” tandas Tri Martono. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *