Connect with us

NASIONAL

Prioritas Vaksin Lansia : Embargo India, Indonesia Kehilangan 10 Juta Dosis Vaksin

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Sejak 13 Januari lalu, Indonesia mulai menjalankan program vaksinasi Covid-19, seperti beberapa negara lainnya. Hingga saat ini program untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 itu masih berjalan. Namun, proses vaksinasi di Indonesia menemui sejumlah permasalahan baru.

Persoalan terbaru, Indonesia kehilangan jatah 10 juta dosis vaksin gratis yang seharusnya disuplai oleh Aliansi Vaksin Global (GAVI/Covax Facility), seperti dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Budi menjelaskan, kendala tersebut akibat keputusan India mengembargo vaksin yang diproduksi di negara itu, lantaran mengalami lonjakan kasus Covid-19 di dalam negerinya.

Padahal, kata Menkes, menurut rencana vaksin ini akan tiba di Indonesia secara bertahap hingga Mei 2021 mendatang.

“Kita seharusnya mendapatkan 11,7 juta dosis. Tapi sekarang hanya dapat sekitar 1,3 juta kemudian sisanya berhenti,” ungkap Budi.

Karena jumlah vaksin sangat sedikit, kata Menkes, maka April ini akan sangat sulit. Dengan begitu, pemerintah akan memprioritaskan penduduk lanjut usia sebagai penerima vaksin karena keterbatasan ini.

Kementerian Kesehatan mencatat jumlah lansia yang terpapar Covid-19 di Indonesia hanya 10 persen dari total kasus, namun tingkat kematian mencapai 50 persen.

“Kemungkinan meninggalnya lansia itu lima sampai enam kali lebih tinggi daripada ketika yang terinfeksi yang muda. Itu kenapa kita fokus ke lansia dulu,” ucapnya.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan sebanyak 181,5 juta penduduk Indonesia sebagai penerima vaksin untuk bisa mencapai kekebalan komunitas (herd immunity). Sejauh ini, sebanyak 8,9 juta orang telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan 4,3 juta di antaranya telah menerima dosis kedua.

Indonesia sejauh ini telah menerima 53,5 juta dosis vaksin, terdiri dari 1,1 juta dosis produksi AstraZeneca dari Covax Facility, selebihnya merupakan vaksin produksi perusahaan farmasi China, Sinovac. Otn/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *