KopiPagi SALATIGA : Setelah diketahui adanya perbedaan hasil penghitungan suara melalui real count KPU Kabupaten Rembang dengan penghitungan suara di internal Partai Demokrat, maka Partai Demokrat berencana mengajukan gugatan terkait Pilkada Kabupaten Rembang ke Mahkamah Konstitusi (MK), itu akan dilakukan karena pasangan calon Harno-Bayu yang diusung Partai Demokrat kalah sebanyak 4.300 suara sedangkan di quick count Partai Demokrat menang sebanyak 230 suara.
Saat berlangsung konferensi pers, usai pelantikan DPD BMI Jateng. (Foto Heru Santoso)
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jateng, Rinto Subekti menyatakan, bahwa permasalahan tersebut sampai sekarang masih dikaji lebih dalam terkait dengan adanya perbedaan perolehan suara tersebut. Salah satunya adalah adanya kejanggalan dalam proses penghitungan suara di tingkat TPS. Pada hasil plano dan C1 itu muncul di sejumlah TPS. Diantaranya pada daftar hadir yang tidak sesuai dengan hasil penghitungan suara di TPS.
“Intinya, munculnya kejanggalan hasil penghitungan suara di TPS. Salah satunya adalah ada perbedaan perolehan suara pada hasil plano dan C1. Bahkan, ada daftar hadir yang sama sekali tidak sesuai dengan hasil penghitungan suara. Gugatan yang kita ajukan adalah dilakukannya pemungutan suara ulang di enam kecamatan di Kabupaten Rembang yang ditemukan adanya perbedaan hasil penghitungan suara. Selain itu, kita curiga ada kesengajaan dalam penggelembungan peroehan suara,” jelas Rinto Subekti, dalam konferensi pers usai pelantikan pengurus DPD BMI Jateng, Sabtu (12/12/2020).
Ditambahkan, pada Pilkada serentak tahun 2020 di 21 kabupaten/kota di Jateng ini, Partai Demokrat mengikutinya di 15 kabupaten/kota dan dari itu 11 kabupaten//kota menang dan kalah di 4 kabupaten/kota. Di Jateng ini, tiga kader Partai Demokrat yang berhasil unggul dan menang adalah calon Bupati Purworejo Agus Bastian. Lalu, calon Wakil Bupati Kendal Windu Suko Bbasuki dan calon Wakil Walikota Magelang Nur Azis. Untuk yang jelas mengalami kekalahan di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Blora.
“Yang jelas untuk Pilkada serentak Jateng 2020 ini, tiga kader Partai Demokrat berhasil menjadi kepala daerah. Dan di dua kabupaten//kota mengalami kekalahan. Secara keseluruhan, Partai Demokrat mengikuti di 15 kabupaten/kota dari 21 kabupaten/kota di Jateng yang menggelar Pilkada serentak. Dari 15 kabupaten/kota itu, 11 kab/kota menang dan 4 kab/kota kalah,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan pelantikan DPD BMI Jateng tersebut, Hilda Thawila (Badiklat Deputi Administrasi dan Logistik DPP Partai Demokrat) menyatakan, bahwa di tubuh Partai Demokrat ini ada sebanyak 11 organisasi sayap partai. Paling muda adalah Bintang Muda Indonesia (BMI) dan merupakan organisasi sayap paling militant di Partai Demokrat. Ini menjadi perhatian dan mendapat apresiasi tersendiri.
“BMI ini ke depan harus mampu bersinergi dengan berbagai kalangan dan harus diingat jikaa Partai Demokrat selama ini terus berjuang membangun yang religious dan cinta bangsa serta negara. Jika di Partai Demokrat ini pluralisme terus diimplementasikan dalam kehidupan berppolitiknya. Maka BMI pun juga harus demikian,” ujar Hilda Thawila didampingi Rinto Subekti (Ketua DPD Partai Demokrat Jateng), Farkhan Effendi (Ketua Umum DPN BMI) dan Yani Raharja (Ketua DPD BMI Jateng) dalam konferensi pers usai pelantikan DPD BMI Jateng di Grand Wahid Hotel Salatiga, Sabtu (12/12/2020). ***
Pewarta : Heru Santoso.