Connect with us

PENDIDIKAN & BUDAYA

Pengembangan Agrikultur : Tim Nuffic Neso Belanda Kunjungi SMKN 1 Bawen

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Kunjungan ke SMK Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang ini dalam rangka mendukung perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya di bidang Agrikultur (Pertanian) di Indonesia, pasalnya Belanda merupakan merupakan salah satu investor paling besar di Indonesia khususnya dalam sektor pertanian. Demikian ditegaskan Peter van Tuijil (Director Netherlands Education Support Office/NESO Indonesia) disela kunjungannya di SMKN 1 Bawen pada Senin (25/07/2022).

“Yang jelas, Belanda sangat mendukung perkembangan SMK di Indonesia yang didalamnya mempelajari bidang Pertanian (Agrikultur). Pasalnya, Belanda ini sebagai salah satu investor paling besar di Indonesia khususnya dalam sektor Agrikultur. Harapannya, kerjasama dalam di sektor Pertanian (Agrikultur) ini bukan hanya pada bidang manusianya namun dari teknologinya juga,” terang Peter van Tuijil kepada koranpagionline.com, disela kunjungannya di Kandang Ayam ‘Bromaxx’ yang dibangun di SMKN 1 Bawen.

Peter van Tuijil (membelakangi kamera) dan tim menerima penjelasan dari Guru SMKN 1 Bawen di kandang baru ‘Bromaxx’. (Foto Heru Santoso).

Ditambahkan, sektor pendidikan di Belanda seperti yang dilaksanakan pada Politeknik terlibat kerjasama dalam rangka meningkatkan kapasitas guru dan siswa khususnya bidang pertanian. Harapannya, dari kejasama yang terjalinn akan meningkatkan kualitas pendidikan dan utamanya sektor pertanian akan semakin berkembang.

“Dari kunjungan di kandang sapi, kambing maupun ayam di SMKN 1 Bawen ini, saya menilanya sudah sangat bagus dan benar-benar terawat. Ke depan harus lebih baik dan berkembang. Serta, dapat menjadi contoh sekolah yang lain yang juga mengembangkan bidang ini. Dalam kerjasama Indonesia – Belanda ini, yang utama peningkatan pelatihan terhadap guru maupun siswa. Baik di bidang manusianya maupun teknologinya,” tandas Peter van Tuijil.

Dalam kunjungan di SMKN 1 Bawen ini, Peter van Tuijil didampingi Titia Bredée (Director General of Nuffic Neso), Jacqueline Tellings-Broerse (Senior Policy Advisor Ministry of Foreign Affairs), Nanya Burki (Head of Development & Partnerships Nuffic Neso Indonesia), Anasthasia Rosye (Country Manager Orange Knowledge Programme Nuffic Neso Indonesia), dan Dito Alif Pratama (Alumni Officer Nuffic Neso Indonesia).

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Bawen Nana Mulyana menyatakan, bahwa Tim Khusus dari Nuffic Neso ini sebagai tindak lanjut hubungan kerja Belanda – Indonesia. Dan secara khusus terkait dengan bantuan alat Bromaxx yaitu alat budidaya unggas daging dari Belanda ke SMK Negeri 1 Bawen ini, Alat bantuan yang diterimanya senilai Rp 900 Juta.

“Alat ‘Bromaxx’ di SMKN 1 Bawen ini, sebagai sarana pembelajaran siswa. Dan secara khusus pula, Tim Nuffic Neso ini untuk melihat secara langsung, apakah alat tersebut sudah benar-benar digunakan ?. Dan, SMKN 1 Bawen telah melaksanakan semuanya bahkan dari pihak Nuffic Neso ini siap untuk memberikan pelatihan. Pelatihan dari para pakar Belanda ini utamanya bagaimana mengoperasionalkan alat tersebut. Dan, tentunya hal ini menjadi daya tarik tersendiri dengan adanya pelatihan secara khusus yang langung dipandu ahli dari Belanda,” pungkasnya. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *