Connect with us

HUKRIM

Pencurian Water Meter PDAM Tirta Uli Pematangsiantar Semakin Menggila

Published

on

PEMATANGSIANTAR | KopiPagi : Aksi pencurian water meter milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Uli Kota Pematangsiantar semakin menggila, khusunya di Wilayah layanan Kantor Cabang Perumnas Kabupaten Simalungun.

Informasi yang diterima Koranpagionline.com, dari sejumlah pengguna PDAM pada Jumat (11/02/2022), ada sekitar 70 unit water meter yang terpasang di rumah warga  selama 2 hari ini lenyab di gondol maling dan beraksi pada malam hari.

“Yah semalam saja (Kamis-red) sudah ada 70 orang yang melaporkan kehilangan meteran air (water meter) dari depan rumahnya,” ungkap salah satu warga yang tinggal di Jalan AsahanKM 6 tepat nya di depan Lapas Kelas II A Pematangsiantar.

Terkait laporan masyarakat tersebut, Kepala Cabang PDAM Tirta Uli Perumnas Batu 6 Arianto saat di konfirmasi, membenarkan adanya kejadian pencurian water meter itu. Namun, kata Arianto, tidak sebanyak yang disebut masyarakat itu.

Menurut Arianto,  pencurian water meter yang dilaporkan  masyarakat pengguna PDAM, hingga  Kamis (10/02/2022) yang tercatat di Kantor Cabang Perumnas Batu 6,  ada sebanyak 26 water meter.

“Pencurian water meter  akhir- akhir ini sudah semakin mengila dan sudah sampai ke Wilayah Cabang di Kecamatan Siantar. Sebelumnya, aksi Pencurian water meter sebelumnya hanya di Kota Pematangsiantar,” ungkapnya.

Sebagai informasi, layanan Kantor Cabang PDAM Perumnas Batu 6 di Kecamatan Siantar,  mulai dari Timuran hingga Siantar Estate mencapai 13 ribu pelanggan. Dimana tingkat pembayaran tagihan setiap bulanya, tepat waktu mencapai 70 persen.

“Pencurian meteran air ini merupakan kerugian yang sangat besar bagi PDAM Tirta Uli, terlebih bagi pelanggan yang kehilangan water meteran. Pasalnya, water meter yang terpasang sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelanggan. Jadi, jika water meter mau di pasang lagi, masyarakat harus membayar water meter” ungkap Arianto.

Untuk diketahui, harga satuan water meteran Rp399.300/unit. Ini menjadi beban berat bagi pelanggan yang kehilangan water meter.

“Sebagai upaya antisipasi pencurian meteran air, kita sudah kerja sama dengan pihak penampung barang rongsokan, dalam arti, apabila ada tukang botot atau/pemulung yang menjual water meter untuk segera melaporkannya kepada kita PDAM Tirta Uli,” ungkap Arianto.

Disinggung soal apakah pencurian water meteran ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian? Arianto mengatakan, bahwa Direksi PDAM sudah membuat laporan secara resmi kepada pihak Kepolisian, ujar Arianto.

Kerugian PDAM & Pelanggan

Kepala Cabang PDAM Tirta Uli Perumnas Batu 6 Arianto mengatakan, kerugian yang dialami akibat pencurian waterbmete ini mencapai Rp399.300 ribu/unit. Sehingga jika dihitung secara keseluruhan 26 unit water meter, kerugian  mencapai Rp10.381.800 ditambah kerugian air yang terbuang dari water meter yang dicuri.  Sedangkan kerugian bagi pelanggan sebesar Rp399.300 jika akan memasang kembli. Sementara keuntungan bagi pencuri satu malam 0,6xRp65.000 sebesar Rp1.014.000.

Untuk diketahui, pada setiap water meter mengandung kuningan seberat 6 ons dengan taksiran harga Rp65.000/kg.  Sehingga kandungan kuningan ini yang membuat pencuri  tergiur.

“Hingga saat ini kami belum mengetahui lokasi penadah yang menampung barang curian kuningan yang berasal dari water meter kami,” kata Arionto yang diamini stafnya. ***

Editor : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *