Connect with us

PENDIDIKAN & BUDAYA

PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA ATASI LEARNING LOST

Published

on

TANGERANG KopiPagi : Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim telah meresmikan Kurikulum Merdeka pada Februari 2022. Kurikulum tersebut bertujuan untuk mengatasi krisis pembelajaran atau learning lost pada siswa yang selama ini terjadi, khususnya di era pandemi Covid-19. 

Kurikulum Merdeka, siswa memilih mata pembelajaran yang sesuai dengan minatnya. Dengan demikian, mereka menjadi lebih fokus dalam menyerap ilmu dan informasi hingga akhirnya kemampuan atau bakat yang ada pada dirinya dapat di kembangkan.

Tentunya adanya pembaruan kurikulum ini membuat tim Kemendikbud merancang sistem belajar yang baru dan lebih relevan untuk para siswa. Salah satunya yakni pembelajaran berbasis proyek.

Kepala Sekolah SD Negeri Sukasari 6 menjelaskan bahwa Hal yang sangat membedakan sistem pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan yang sebelumnya yakni terkait sistem pembelajaran berbasis proyek. “Jadi, setelah guru menjelaskan anak-anak akan mendapat proyek yang harus diselesaikan” Pungkas Lia Amalia, Kamis (22/09/2022).

Istimewa.

Supriadi Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Tangerang menambahkan bahwa Salah satu karakteristik kurikulum prototipe adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dalam kurikulum prototipe (merdeka), sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah tandasnya.

Sistem pembelajaran ini dianggap penting guna mengembangkan karakter siswa. Sebab, mereka akan diberi kesempatan untuk memulai pengalaman “Mereka mengalami sendiri bagaimana bertoleransi, bekerja sama, saling menjaga, dan lain-lain, juga mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu,” Pungkas Supriadi Selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tangerang 6 (Kamis,  22/9/2022).

Hingga kini, setiap sekolah masih boleh memilih tiga kurikulum yakni Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat dan Kurikulum Merdeka. Semoga kurikulum apapun yang diambil oleh setiap sekolah dapat memberikan pengajaran yang terbaik untuk peserta didik. ***

 Pewarta : Muslim.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *