KopiPagi | BEKASI : Sepasang kakek Nenek yang sudah renta dan lanjut usia ini menempati sebuah rumah yang reyot dan nyaris ambruk di daerah Kedung Waringin Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Kakek Ecin (85) dan Emak Mimi yang umurnya tak jauh bertaut ini bukannya tinggal berdua. Mereka juga tinggal bersama dua cucuknya yang masih sekolah di SMP dan SMAN.
Kakek Ecin sehari-hari menjual kayu bakar.
Menghadapi musim hujan dengan cuaca ekstrem, kakek Ecin mengaku agak kesulitan untuk menopang kehidupannya sehari-hari. Karena dari pendapatannya mencari dan menjual kayu bakar, belakangan ini terkendala hujan yang tak mengenal waktu. Disamping rada sulit mendapatkan kayu bakar, sulit juga untuk menjualnya.
“Mencari kayu bakarnya juga terhalang hujan jadi pada basah kayunya. Disamping itu yang membutuhkan kayu bakar juga bisa dihitung jari,“ ujar kakek Ecin yang didampingi Emak Mimi, istrinya, Minggu (07/02/2021).
Untuk hidup sehari-hari, bagi pasangan kakek – nenek ini tidak begitu dirisaukan. Makan apa adanya. Menikmati apa yang ada. Beruntung dua cucunya juga tidak begitu rewel soal makanan. Kedua cucunya mengerti akan kondisi kakek – neneknya. Namun begitu, bila kekurangan dua remaja ini masih bisa ke rumah orangtuanya.
Menurut kakek Ecin, ia bukan mengeluh karena masa pandemi Covid-19 yang serba membatasi aktivitas masyarakat. Namun yang dikhawatirkan untuk menghadapi cuaca ekstrem yang sering disusul hujan disertai angina. Sementara rumahnya yang reyot karena dimakaan usia, tak mungkin mampu menahan guyuran hujan yang cukup deras dan rutin terjadi hamper setiap hari serta disertai terpaan angin kencang.
“Hujannya ga bisa dipastiin ya bisa pagi, siang sore atau malah sering terjadi malam hari. Pingin sich minta bantuan pemerintah, tapi caranya belum tahu. Yah, kami ini rakyat kecil dan awam, “ tandas kakek Ecin yang tinggal di Kampung Tengah RT 009/RW 09 Desa Kedungwaringin Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi.
Harapan pasangan tua ini, dirinya dapat ditetapkan dalam skala prioritas, di up date, dimasukan kepemetaan sebagai penerima manfaat skala prioritas ataupun dalam progaram BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) atau bedah rumah yang diprakarsai instansi terkait. *Yusup.