Connect with us

REGIONAL

Lapas Kelas II B Kab. Pasbar Tingkatkan Produktifitas Selama Masa Pandemi

Published

on

KopiPagi | PASBAR : Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil Kemenkumham) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatra Barat, Andika Dwi Prasetyo minta seluruh petugas dan warga binaan Lapas Terbuka Kelas IIB Kabupaten Pasaman Barat untuk lebih meningkatkan produktifitas selama masa pandemi Covid-19.

Produktifitas tersebut diutamakan dalam hal pemberian layanan terbaik kepada masyarakat, sehingga apapun kebutuhan masyarakat selama pandemi Covid-19 ini dapat terus terpenuhi.

“Ini adalah perintah Presiden, kita diminta produktif dan memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat walaupun dalam keadaan dan kondisi pandemi,” ujar Andika kepada KopiPagi Pasbar, Rabu (24/02/2021).

Andika menambahkan, di masa pandemi Covid-19 ini, Kemenkumham juga memberikan program Asimilasi terhadap warga binaan yang telah menjalani setengah masa tahanannya.  Program asimilasi ini dilakukan dalam rangka menyelamatkan warga binaan Lapas dari terpapar Covid-19.

“Asimilasi ini tidak bebas, hanya saja warga binaan yang sudah mendapatkan asimilasi ini di pulangkan ke rumah dan beraktifitas di rumah, serta akan selalu dipantau oleh petugas, itu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19,” ucap Andika.

Sementara itu, Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Kabupaten Pasbar, Azhar mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kondisi kesehatan seluruh petugas dan warga binaan Lapas.

Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kejenuhan, seluruh warga binaan ini juga diberikan beberapa kegiatan seperti pelatihan dan pemberdayaan di dalam bidang pertanian.

“Di Lapas Terbuka Kelas IIB Pasbar ini, kita memiliki sekitar 20 hektar lahan, dan 12 hektar di antaranya sudah ditanami tumbuhan jagung,” terang Azhar.

Ditambahkannya, selain bertani semua warga binaan ini juga diberikan pelatihan tentang cara membudidayakan ikan air tawar dengan memanfaatkan kolam yang ada di Lapas. Semua itu dilakukan, agar setiap warga binaan memiliki bekal ataupun keterampilan ketika kembali kemasyarakat.

“Yang paling penting bagaimana sikap pelayanan dari petugas lapas, karena seluruh petugas harus bisa menghargai dan membimbing warga binaan tersebut, sehingga mereka bisa nyaman dan tidak ada niat untuk kabur dari lapas,” terangnya. ***

Pewarta : Zoelnasti.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *