Connect with us

LIFE

Kurang Gizi & Epilepsi : Daiman Selama 6 Tahun Hanya Bisa Terbaring

Published

on

KopiPagi | TANGGAMUS : Seorang warga Pekon Sedayu Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus Lampung, bernama Daiman (26) mengundang iba dengan kondisi tubuh tinggal tulang dibalut kulit akibat kurangnya asupan gizi.

Daiman hanya bisa terbaring tidak berdaya sejak tahun 2015 yang lalu. Tubuhnya tergolek lunglai selama enam tahun akibat epilepsi atau sakit ayan yang di deritanya. Kondisinya begitu memprihatinkan karena tidak pernah mendapatkan pengobatan. Sungguh mengenaskan/

Kini, Daiman menghabiskan waktu setiap harinya dengan kepasrahan. Nyaris tiada gerak dan tanpa kehendak, hanya di atas sebilah  ranjang kayu yang mulai lapuk tanpa alas kasur sedikitpun.

Keluarga Daiman tergolong warga miskin. Orangtuanya buruh tani sepuh dengan penghasilan tidak menentu. Sekadar memenuhi kebutuhan makan pun masih susah. Tak heran jika penderita epilepsi tersebut tidak terurus dengan baik.

Keluarga Daiman berharap perhatian Pemkab Tanggamus atau Dinas Kesehatan dengan memberikan bantuan pengobatan dan fasilitas kesehatan. Dukungan pengobatan sudah mendesak karena kondisi Daiman makin memburuk karena kurangnya asupan gizi.

Menurut Pawit selaku kakak Daiman,  keterbatasan ekonomi membuat keluarga tidak mampu membawa berobat. Selama enam tahun berjalan, Daiman belum pernah dibawa ke dokter atau rumah sakit. Adiknya hanya sekali diperiksa di Puskesmas dengan bantuan biaya dari kerabat.

“Daiman mulai sakit  tahun 2010 saat itu berusia 15 tahun, saat dia divonis penderita epilepsi  keluarga hanya bisa membawa berobat ke puskesmas,” kata  Pawit, Senin (07/06/2021) di rumahnya.

Ia pun menambahkan bahwa Daiman tinggal bersama ibunya dalam satu rumah. Untuk makan dan membersihkan badan dia tidak bisa sendiri, semua diurusi ibunya setiap hati.

“Kami selaku keluarga hanya pasrah dengan kondisi adik saya begitu. Habis mau gimana lagi untuk kebutuhan sehari-hari hanya pas-pasan buat makan. Sebenarnya pingin membawa adik berobat kerumah sakit biar sembuh, tapi apalah daya tidak ada biaya,” tandasnya. *Yan/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *